Kemudian, dia melanjutkan pendidikan ke Damaskus untuk mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun.
Usai merampungkan pendidikannya, dan bekiprah di dunia politik, Saladdin diangkat sebagai seorang wazir (konselor).
Tugasnya sebagai konselor Mesir, membuat Saladdin tertantang mengerahkan segala kemampuannya untuk mempertahankan Mesir dari Kerajaan Latin.
Ketika pasukan salib dikalahkan oleh tentara Saladdin, justru orang-orang Nasrani tidak dijadikannya sebagai budak. Dia malah membebaskan sebagian besar orang-orang Nasrani yang ditawan, tanpa dendam kepada mereka.
Maka dari itu, tidak hanya terkemuka di kalangan Muslim, Salahuddin Ayyubi juga terkenal di kalangan Kristen Eropa.
Sifat-sifatnya yang mulia membuat kedua penganut agama terbesar di Eropa ini hormat kepadanya.
Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta, Kamis 4 Maret 2021, Samudra dan Cinta Senang Dipanggil Papa Mama oleh Kaila
Salahuddin Ayyubi wafat pada tahun 1193 dan dimakamkan di Masjid Umayyah, Damaskus, Syria.
Selain kelahiran Salahuddin Ayyubi, pada 4 Maret juga telah terjadi peristiwa lain, di antaranya