Hingga Rabu, 18 Mei 2021, kedua belah pihak, Israel dan Palestina, kompak membantah bahwa gencatan senjata akan segera dicapai, dan upaya terus dilanjutkan di tengah desakan dan tekanan internasional.
Di tempat lain, negara Perancis telah mengingatkan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, yang juga mendesak Amerika Serikat untuk mewujudkan gencatan senjata, diiringi kesepakatan bersama dengan Mesir dan Yordania.
Adapun kesepakatan yang dimaksud adalah meminta para pihak untuk segera menyetujui gencatan senjata.
Mereka menegaskan akan bekerja sama dengan PBB, serta mitra lainnya, memastikan bantuna kemanusiaan untuk Gaza tetap berjalan. Namun, AS justru mengatakan resolusi itu justru akan merusak upaya untuk menurunkan kekerasan.
Atas konflik yang masih terus berlangsung ini, utusan PBB untuk Timur tingah, Tor Wennesland, dikabarkan telah bertemu dengan kepala Hamas, Ismail Haniyeh, di Qatar.
Bukan hanya itu saja, pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, mengungkapkan, dirinya yakin genjatan senjata akan berhasil tercapai dalam kurun waktu beberapa hari.
"Menurut saya, upaya yang sedang ditempuh untuk mencapai genjatan senjata akan berhasil. Saya harap, genjatan senjata akan berhasil diwujudkan dalam kurun waktu satu hingga dua hari, berdasarkan kesepakatan bersama," ujar Moussa.***