Selain dari jumlah tersebut, hampir 300.000 penduduk Suriah kehilangan rumahnya akibat gempa Turki dan Suriah. Jumlah tersebut diperkirakan hanya berasal dari bagian Suriah yang dikendalikan pemerintah, bukan yang berada di bawah kendali pemberontak yang dekat dengan episentrum gempa.
Melansir dari The Guardian, Menteri Administrasi Lokal dan Lingkungan Suriah, Hussein Makhlouf mengatakan, pemerintah telah membuka 180 pengungsian bagi penduduk yang kehilangan rumahnya.
Di Turki, regu penyelamat dari Polandia menyebutkan, telah mengevakuasi 9 orang selamat dari reruntuhan. Jumlah itu termasuk orang tua dengan dua anak dan perempuan 13 tahun dari reruntuhan di Besni, Turki.
Baca Juga: Wajib Coba! 5 Jajanan Pinggir Jalan Korea yang Sering Muncul di Drakor
Kendati cuaca dingin menerpa, dua orang pemadam kebakaran menyebutkan, orang-orang yang terjebak di tempat tidur di bawah selimut hangat saat gempa terjadi dapat terbantu. Pihak regu penyelamat mengatakan, mereka sedang mencoba mengevakuasi seorang wanita yang terjebak di tempat tidurnya.
Kepada media, kepala regu penyelamat Polandia Brig Grzegorz Borowiec mengatakan, dengan diselamatkannya ke-9 orang tersebut, pihaknya optimis dengan operasi lebih lanjut. “Kami memulai hari baru dengan optimisme besar. Tiga unit lagi sedang bergerak, jadi kami berharap bisa menemukan lebih banyak orang,” ujarnya.
Lanjut Borowiec, situasi penyelamatan sangat sulit. Terdapat kekurangan jumlah orang yang dapat membantu menolong, juga kekurangan jumlah alat berat untuk menyelamatkan orang yang terjebak di antara reruntuhan.
“Dinas lokal keteteran, skala kerusakan dari kedua gempa tidak bisa dibayangkan. Ini terbukti dari jumlah korban tewas dan selamat,” pungkasnya.***