Gempa Turki dan Suriah, Penyelamatan Korban dan Penyaluran Bantuan Bergulir, PBB: Kesampingkan Dulu Politik

- 9 Februari 2023, 00:13 WIB
Ilustrasi gempa Turki dan Suriah. Ribuan orang dilaporkan tewas pasca gempa. /REUTERS/Sertac Kayar/
Ilustrasi gempa Turki dan Suriah. Ribuan orang dilaporkan tewas pasca gempa. /REUTERS/Sertac Kayar/ /

 

Berita KBB - Pasca gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 kemarin, WHO mengirim tim ahli dan penerbangan khusus dengan persediaan medis ke kedua negara terdampak tersebut.

Dilansir dari Reuters, organisasi kesehatan dunia itu juga akan mengirim delegasi tingkat tinggi untuk mengkoordinir respons dan 3 penerbangan persediaan medis, yang mana satu di antaranya sudah berangkat ke Istanbul, Turki.

Terkait penyaluran bantuan korban gempa Turki dan Suriah, salah seorang pejabat PBB, El-Mostafa Benlamlih meminta pemerintah Suriah untuk memfasilitasi akses bantuan ke wilayah yang dikuasai pemberontak di barat laut. Ia memperingatkan bahwa stok bantuan tidak lama lagi akan segera habis.

Baca Juga: PM Kanada Justin Trudeau Lagi-Lagi Nyeleneh Saat Salaman, Kejadian Ke-3 sejak 2016, Berikut Kompilasinya

“Kepinggirkan dulu politik dan biarkan kami lakukan pekerjaan kemanusiaan kami. Kami tidak bisa menunggu dan berunding. Saat kami berunding, semuanya sudah berakhir,” ujar Benlamlih, seperti dikutip dari AFP, Rabu 8 Februari 2023.

Sisi lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menyebut, jumlah korban jiwa di Turki telah mencapai 9.057 orang. Hal itu ia katakan saat berada di provinsi Hatay, wilayah yang dekat dengan episentrum gempa Turki dan Suriah.

Sementara itu, pejabat Suriah dan grup penyelamat di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak mengatakan, jumlah korban jiwa telah mencapai 2.662 orang. Dengan demikian, jumlah total korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah telah mencapai 11.719 orang.

Baca Juga: Jadwal Bola Hari Ini Tanggal 9,10,11 Februari 2023, Ada Bali United vs Persib Bandung

Selain dari jumlah tersebut, hampir ‪300.000‬ penduduk Suriah kehilangan rumahnya akibat gempa Turki dan Suriah. Jumlah tersebut diperkirakan hanya berasal dari bagian Suriah yang dikendalikan pemerintah, bukan yang berada di bawah kendali pemberontak yang dekat dengan episentrum gempa.

Melansir dari The Guardian, Menteri Administrasi Lokal dan Lingkungan Suriah, Hussein Makhlouf mengatakan, pemerintah telah membuka 180 pengungsian bagi penduduk yang kehilangan rumahnya.

Di Turki, regu penyelamat dari Polandia menyebutkan, telah mengevakuasi 9 orang selamat dari reruntuhan. Jumlah itu termasuk orang tua dengan dua anak dan perempuan 13 tahun dari reruntuhan di Besni, Turki.

Baca Juga: Wajib Coba! 5 Jajanan Pinggir Jalan Korea yang Sering Muncul di Drakor

Kendati cuaca dingin menerpa, dua orang pemadam kebakaran menyebutkan, orang-orang yang terjebak di tempat tidur di bawah selimut hangat saat gempa terjadi dapat terbantu. Pihak regu penyelamat mengatakan, mereka sedang mencoba mengevakuasi seorang wanita yang terjebak di tempat tidurnya.

Kepada media, kepala regu penyelamat Polandia Brig Grzegorz Borowiec mengatakan, dengan diselamatkannya ke-9 orang tersebut, pihaknya optimis dengan operasi lebih lanjut. “Kami memulai hari baru dengan optimisme besar. Tiga unit lagi sedang bergerak, jadi kami berharap bisa menemukan lebih banyak orang,” ujarnya.

Lanjut Borowiec, situasi penyelamatan sangat sulit. Terdapat kekurangan jumlah orang yang dapat membantu menolong, juga kekurangan jumlah alat berat untuk menyelamatkan orang yang terjebak di antara reruntuhan.

“Dinas lokal keteteran, skala kerusakan dari kedua gempa tidak bisa dibayangkan. Ini terbukti dari jumlah korban tewas dan selamat,” pungkasnya.***


 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x