Berita KBB - Tahu dan tempe panganan khas nusantara yang telah mendunia.
Sebagai panganan favorit warga Indonesia, membuat tahu dan tempe selalu menjadi primadona bagi ibu-ibu saat berbelanja.
Beberapa hari ini banyak pembeli mengaku keberatan dengan harga baru yang dipatok penjual tahu tempe. Hal ini terjadi karena kenaikan bahan baku tempe, kedelai, yang harganya semakin meroket tiap harinya.
Baca Juga: PSBB Proporsional Jabar Diperpanjang, Berlaku hingga 31 Mei 2021
Dilansir dari PRFM News,
Perajin tahu dan tempe di Kampung Gajah Kantor, Desa Gajah Mekar, Kabupaten Bandung menjerit karena mengeluhkan tingginya harga kacang kedelai.
Seorang pengrajin tahu di Kampung Gajah Kantor, Eneng menjelaskan , harga kacang kedelai saat ini bisa berubah dalam hitungan jam saja.
"Harga kacangnya naik terus setiap hari. Kadang tiap pagi harganya stabil, pas beli sore lain lagi, setiap hari naik terus," kata Eneng, Senin 24 Mei 2021.
Baca Juga: Viral Kerumunan Warga di Pantai Karanghawu Sukabumi, Satgas Covid-19 Menyesalkan Hal Tersebut
Saat ini Eneng membeli kedelai kisaran harga Rp11.000 - Rp12.000 per-kg.
Naiknya harga kedelai, membuat perajin tahu dan tempe berniat mogok massal.
Pengennya engga (mogok) soalnya saya kan orang kecil, butuh, tapi kalau disuruh harus libur ya libur, ikut-ikutan saja," ucap Eneng.
Dalam sehari Eneng membutuhkan 75 kg kacang kedelai untuk membuat tahu miliknya.
Baca Juga: Deretan 5 Artis Terkaya di Indonesia, Nomer 1 Bukan Raffi Ahmad
Tingginya harga kedelai membuatnya kesulitan membayar gaji karyawan dan biaya lainnya.
Sekarang mah kaya kerjabakti aja, engga ada (keuntungan)," ucapnya.
"Kendalanya itu saja kedelai," sambungnya.
Ia berharap harga kacang kedelai ini segera kembali normal agar pihaknya tidak terus-terusan merugi.
"Pengennya kacangnya turun jadi Rp8.000 kaya dulu," harapnya.***