Produk Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Ludes di Mandalika, Ini Rahasianya!

16 April 2022, 22:03 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Pink 03, salah satu Pesantren penerima bantuan Program One Pesantren One Product atau OPOP, di Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022). /Biro Adpim Jabar/

BERITA KBB - Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi patut berbangga karena produk seprai dan handuknya laris manis di ajang MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

Thariqul Jannah menjadi salah satu satu dari pesantren juara yang mendapatkan bantuan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar yang ikut berpameran di Mandalika.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengemukakan, pameran produk UMKM, OPOP (One Pesantren One Product), serta Kreasi Jabar di Mandalika sangat strategis terutama dalam memperkenalkan produk UMKM Jabar ke pasar dunia. 

Baca Juga: Unit Bisnis Pesantren di Jabar Penerima Program OPOP Berkembang, Target Pemasaran Diperluas ke Pasar Ritel

“Event motor GP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam, maupun luar negeri,” kata Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Ponpes Pink03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

“Untuk handuk dan kaus produk pesantren di hari kedua sudah ludes terjual. Kemudian produk Tumbler Bambu produksi MQ Art UMKM Juara juga laris manis. Bahkan perajin Bambu NTB memborong produk MQ Art,” ujarnya.

Penanggung Jawab Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Farid Ukbah mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan OPOP dari Pemda Provinsi Jabar. Tahun 2021 mereka menjadi juara dan mendapatkan bantuan Rp500 juta.

Baca Juga: Apresiasi Kemajuan Pesantren Program OPOP, Target Tahun 2023 Diikuti 5.000 Pesantren

"Pameran paling berkesan, ya di Mandalika itu. Hampir semua produk handuk terjual disana," kata Farid.

Ia menuturkan, pesantrennya sudah sejak tahun 2014 memiliki usaha pembuatan seprai dan handuk. Dengan adanya bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun 2021, mereka mampu membuat beberapa produk baru seperti bed cover.

Dana bantuan kemudian digunakan untuk membuat rumah produksi baru dan galeri produk.

Baca Juga: Sambangi Pesantren Miftahul Huda, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Ajak Warga Selalu Bersyukur

Kini produksi pesantren meningkat hingga 40 persen. Omzet juga naik hingga 50 persen atau sekitar Rp 60 juta per bulan.

"Kami mulai produksi menambah produk bantal, guling dan piyama. Produk lain mungkin akan muncul karena kami juga memiliki pusat pelatihan bagi santri dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Menurut Farid, dengan Pelatihan Manajemen melalui Program OPOP sangat membantu, dan dirinya memperoleh banyak ilmu baru terutama dalam mengelola perusahaan secara profesional, meski di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Produk Pesantren dan UMKM Jawa Barat di Mandalika Ludes Terjual

"Yang sangat dibutuhkan bagi pesantren adalah pelatihan. Sebab disana diberikan cara untuk mengurus izin, sertifikasi halal, hingga mengurus SNI. OPOP memberikan pencerahan," katanya.

Dari pelatihan yang didapatnya, pesantren kini melek manajemen perusahaan, bahkan sudah bisa membuat laporan keuangan yang baik.

Pesantren yang berlokasi di Jalan Horison Kota Bekasi itu, kini memiliki lebih dari 100 orang santri yang terdiri dari duafa dan lansia produktif.

Baca Juga: Supaya Mandiri, Forum Pemberdayaan Pesantren dan Umat Jabar Harus Bentuk Badan Usaha

"Kami juga belajar penjualan online, meski tentu persaingan juga ketat," ungkap Farid.***

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler