Network
BERITA KBB - Ada yang menarik dan membuat insecure pada sesi terakhir acara Journalist Camp PRMN x Eiger 2023, di Sari Ater, Subang, Kamis, 24 Agustus 2023 malam.
Dari semua pengisi materi yang hadir hari itu, sesi terakhir menghadirkan Khansa Syahla Aliyah, pendaki profesional dengan segudang pengalaman mendaki gunungnya.
Gadis kelahiran 16 Maret 2006 itu berbagi mengenai perbekalan dan perjalanan alam bebas untuk pemula.
Baca Juga: Jadwal Bola Hari Ini Tanggal 30 dan 31 Agustus 2023, ada Timnas Indonesia vs Korea Selatan
Tidak main-main, gunung yang sudah didaki tidak hanya pegunungan yang ada di Indonesia saja, namun hingga deretan gunung yang ada di beberapa benua di dunia.
Sebut saja Gunung Elbrus di benua eropa, hingga Gunung Kilimanjaro di Benua Afrika, keduanya sudah ditaklukan oleh siswa kelas XII Lab School Jakarta itu.
Brand ambassador Eiger Adventure itu mengaku dikenalkan pada gunung oleh ayahnya sejak Balita, saat umur lima tahun sudah diajak ke Gunung Bromo dan pengalaman itu menumbuhkan rasa penasaran yang semakin memuncak untuk mendaki gunung lainnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Calling U Versi Elyanna x Tamally Maak, Viral di Media Sosial, Ayo Dengarkan!
"Sejak saat itu rasa penasaran ingin mendaki gunung makin tinggi, dan sampai sekarang total udah sekitar 83 gunung yang didaki", katanya.
Hebatnya, meskipun Khansa hobi naik gunung dengan segala aktifitasnya, pendidikan tetap nomor satu dan menjadi prioritas utama.
Bahkan, Khansa mengatakan kalau nilai tidak bagus maka dia tidak akan naik gunung dulu. Makanya tidak heran kalau Khansa meraih beasiswa dari prestasi pendakian.
Saat ditanya persiapan dan perbekalan naik gunung yang paling penting dan utama untuk pemula, ternyata jawaban Khansa yang pertama adalah izin orang tua.
"Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan saat akan naik gunung, mulai dari latihan fisik hingga mendalami ilmunya. Namun yang paling utama adalah izin orang tua," jelasnya.
Ya, untuk Khansa sendiri izin orang tua merupakan faktor yang utama. Karena tanpa izin dan restu orang tua dikhawatirkan terjadi apa-apa diluar rencana.
Baca Juga: Gabungkan Inovasi dan Fungsi, Eiger Pasarkan Produk Ramah Lingkungan
Khansa yang telah meraih piagam MURI 7 sumitters perempuan termuda Indonesia setelah menggapai puncak Carstensz Pyramide 4.884 mdpl di tahun 2017 (7 puncak tertinggi Indonesia) itu, menambahkan bahwa persiapan untuk pemula yang lainnya adalah menentukan target secara perlahan.
Misalnya akan mendaki Gunung Gede biasakan tracking di Sentul, atau kalau mau naik Gunung Rinjani latihan dulu di Gunung Gede dan lain sebagainya.
Lalu persiapan selanjutnya adalah mempelajari dan menguasai ilmu berkegiatan di luar, serta mempelajari literatur gunung yang akan didaki sehingga bisa tahu beberapa hal seperti ketinggiannya berapa, apakah ada sumber mata air, dan sebagainya.
Baca Juga: PT Perkebunan Nusantara VIII Hadir Untuk Mendukung Festival Kopi Kabupaten Subang 2023
Setidaknya pendaki tahu informasi mengenai gunung yang akan didaki, sehingga tidak buta saat ada di lokasi pendakian.
Persiapan yang juga penting adalah melatih fisik dan mental sebelum mendaki. Mendaki itu menurut Khansa memerlukan fisik yang optimal, untuk melatihnya bisa membiasakan diri dengan berlari selama beberapa menit setiap harinya.
Perlengkapan dan logistik yang memadai harus diusahakan ada saat akan mendaki, seperti menu makanan misalnya bisa disesuaikan dengan menu kesukaan yang terpenting tidak kelaparan saat mendaki.
Membuat rancangan operasi pendakian seperti naik gunung dengan siapa, dan saat naik itu harus didampingi orang profesional.
Lalu jangan lupa membuat laporan perjalanan pendakian, karena laporan ini akan sangat dibutuhkan oleh orang lain yang akan mendaki gunung yang sama selanjutnya.
Khansa pun berpesan hal yang tidak boleh dilewatkan sama sekali selama melakukan pendakian adalah berdoa dan beribadah.
"Selalu ada jalan, terus berdoa dan berdzikir, jangan ninggalin semua itu. Datang dengan niat baik, dan dengan pikiran positif. " tutur Khansa.
Saat mendaki, Khansa pun berharap para pendaki selalu menjaga alam misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Datang dan nikmatilah alam ciptaan Allah, lalu pulang dengan selamat. Karena hakikat pendakian gunung adalah kembali ke rumah dengan selamat," pungkasnya.***
