BERITA KBB – Jasa Riyanto Banser NU patut untuk dikenang dan diabadikan sebagai pahlawan Kebhinekaan.
Riyanto Banser NU saat kejadian malam natal bertugas mengamankan di gereja Eben Haezer, Prajurit Kulon Mojokerto Jawa Timur.
Dikisahkan kalau Riyanto gugur pada usia 25 tahun. Banser adalah kumpulan pemuda NU yang bertugas mengamankan kegiatan yang sedang berlangsung atas perintah organisasi.
Kronologi Riyanto tewas saat bertugas, membantu kepolisian di malam natal 24 Desember 2020 silam.
Banser adalah singkatan dari Anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdhatul Ulama (NU), salah satu ormas yang diakui keberadaannya di Indonesia.
Malam perayaan misa, diceritakan Riyanto menemukan bungkusan hitam mencurigakan, sambil berucap kata 'istighfar'dan tanpa keraguan Riyanto memerika bungkusan tersebut.
Alangkah terkejutnya, saat pemuda itu menemukan isi dalam bungkusnya, yang adalah sebuah bom rakitan.
Dengan segera Riyanto berteriak, "Tiarap!" dan membuat seisi jamaah gereja panik.
Dengan jiwa pahlawannya, Riyanto nekad memeluk bom itu dan berlari menuju keluar gereja.
Aksi itu Riyanto lakukan dengan bertujuan, yaitu agar tidak melukai banyak orang.
Pada akhirnya Riyanto tewas dengan bom yang meledak. Kini sosoknya dikenang sebagai pahlawan Kebhinekaan oleh masyarakat Mojokerto.
Bahkan namanya diabaikan sebagai nama jalan di kacamatan Prajurit Kulon.
Di sisi lain, juga dibangun gapura megah untuk mengenang jasa Riyanto.
Pada momen natal tahun ini, beberapa story warganet juga turut membagikan video simulasi peristiwa heroik tersebut.
Mengenang sosok pahlawan yang rela mati demi kemanusian dan kebhinekaan.***