Keren! Perpanjangan PSBB Jakarta Tekan Laju Penyebaran Covid-19

26 September 2020, 20:35 WIB
Ilustrasi penerapan aturan baru transportasi umum selama PSBB Jakarta. /ANTARA

BERITA KBB – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk kedua kalinya. Hal ini diklaim berhasil menekan pertambahan jumlah kasus Covid-19 di ibu kota.

PSBB Jakarta untuk kedua kalinya ini memang berdampak kepada daerah-daerah di sekitarnya, seperti Kabupaten Bandung Barat. Sebab, perpanjangan PSBB Jakarta menyebabkan turunnya jumlah kunjungan wisatawan.

Data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, menyebutkan bahwa pertambahan kasus aktif Covid-19 pada 30 Agustus hingga 11 September 2020 (sebelum PSBB ketat) adalah 49 persen. Pada 30 Agustus ada kasus aktif sebanyak 7.960 dan 11 September 2020 sebanyak 11.824 (peningkatan 3.864).

Baca Juga: Astagfirullah! Hampir 6 Juta Orang di India Positif Covid-19

Kemudian kasus aktif di Jakarta pada 23 September 2020 atau dalam 12 hari, tercatat sebanyak 13.277, mengalami peningkatan 1.453 atau 12 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perlambatan tersebut belum tuntas karena kasus aktif masih rentan kembali melonjak. Karena itu, pengetatan PSBB perlu terus dijalankan lebih lama dengan penegakan protokol kesehatan, yakni 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan) yang semakin kuat.

Untuk kasus positif secara total pada 30 Agustus 2020 tercatat 39.280, bertambah 13.041 (33 persen) dalam 12 hari atau sebesar 52.321 kasus pada 11 September 2020. Dalam 12 hari kemudian, pertambahan yang terjadi adalah 14.184 (27 persen) dan pada 23 September 2020 tercatat 66.505 kasus.

Baca Juga: Brigthon vs Manchester United, Live Mola TV, Solskjaer: Saatnya Raih Kemenangan

Untuk pasien sembuh pada 30 Agustus 2020 tercatat sebanyak 30.134 orang, bertambah 8.981 (30 persen) dalam 12 hari pada 11 September 2020 jumlahnya 39.115 pasien. Dalam 12 hari kemudian pada 23 September 2020, pasien sembuh menjadi 51.578 pasien atau meningkat 12.463 pasien (32 persen).

Sementara pasien meninggal dunia pada 30 Agustus 2020 sebanyak 1.186 kasus, bertambah 196 kasus (17 persen) dalam 12 hari. Pada 11 September 2020 tercatat sebanyak 1.382 kasus meninggal dan 12 hari berikutnya, tanggal 23 September 2020, kasus meninggal sebanyak 1.650 kasus atau meningkat 268 kasus (19 persen).***(Kiki Kurnia)

Artikel ini telah tayang di galamedianews.com dengan judul artikel

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler