Baca Juga: Pastikan BLT Guru Honorer Kemenag Rp 1,8 Juta Sudah Masuk Rekening, Begini Cara Cek Penerima BSU Ini
Baca Juga: Pemain Bola Voli Nasional Dewi Lee Da Yeong Nembak Jin BTS, So Sweet!
Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya mencegah penularan HIV atau AIDS, tetapi juga menghentikan diskriminasi dan stigma terhadap pasien penderita HIV/AIDS.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi M. Epid menyebutkan bahwa sejak tahun 1987, sebetulnya sudah banyak program yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait penanggulangan HIV atau AIDS.
Akan tetapi, penanganan masalah HIV atau AIDS menjadi terhambat sejak adanya pandemi virus Covid-19, sebagaimana ditulis PR Bandung dalam artikel Hari AIDS Sedunia 2020, Kemenkes: Penanganannya Terhambat karena Pandemi Covid-19.
Baca Juga: CAIR! BLT Guru Honorer Kemenag Rp 1,8 Juta, Cek Rekening Sekarang Juga, Simak Cara dan Syaratnya
Baca Juga: Tayang Sekarang! FTV Terinfeksi Virus Tongseng yang Kumau, Dibintangi Rizky Nazar dan Ina Marika
“Jadi ini merupakan kerja bersama kita dan kerja semuanya. Tidak bisa hanya oleh sektor kesehatan saja, di berbagai lintas sektor dan lintas program ikut terlibat,” kata dr Nadia secara virtual pada Senin, 30 Desember 2020 kemarin.
“Dari mulai upaya pencegahan sejak remaja, bagaimana mengubah perilaku beresiko seksual atau pun bagaimana pengobatan sehingga seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS tidak jatuh pada kondisi terpuruk dan tetap beraktivitas secara normal,” katanya.