“Pekerjaan rumah kita masih banyak: Varian delta + tingkat vaksinasi masih rendah + testing rendah + rumah sakit penuh,” ujarynya.
Oleh karena itu, daripada membandingkan dengan negara tetangga Singapura, Zubairi Djoerban justru mengajak untuk lebih fokus kepada penanganan di negara sendiri.
Di samping itu, berdasarkan laporan dari peneliti MRI di salah satu rumah sakit umum di Singpura, banyak pemberitaan media yang justru salah kaprah.
Pasalnya, memberlakukan pandemi Covid-19 sebagai flu biasa hanya baru rencana, karena implementasinya nanti ketika statusnya sudah menjadi endemik.
Bahkan, saat ini, untuk makan di restoran saja masih dibatasi mejanya diperuntukkan hanya bagi dua orang saja.
Baca Juga: Kembangkan BLK Maritim di Serang, Kemnaker Gandeng Pemerintah Austria
“Liputannya banyak yang salah kaprah juga Prof. itu baru roadmap jangka panjangnya ketika Covid-19 ini sudah endemik. Lah sekarang makan di restoran saja maksimal*2* orang per meja,” ujar Septian Hartono.
Oleh karena itulah, Professor Zubairi Djoerban meminta agar pemerintah Indonesia tidak tergesa-gesa menerapkan kebijakan menganggap Covid-19 sebagai flu biasa.***