Mau Berkurban untuk Idul Adha? Kenali 5 Penyakit pada Kambing dan Domba, Ini Gejalanya!

- 1 Juli 2022, 18:17 WIB
Kenali 5 Penyakit pada Kambing dan Domba dan Gejalanya untuk Berkurban dalam Perayaan Idul Adha 2022
Kenali 5 Penyakit pada Kambing dan Domba dan Gejalanya untuk Berkurban dalam Perayaan Idul Adha 2022 /
 
BERITA KBB - Perayaan hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban.
 
Bagi kaum muslim yang mampu, berkurban pada hari raya Idul Adha adalah dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT karena mengerjakan sebagian perintah-Nya.
 
Ada 5 jenis hewan kurban yang diperbolehkan disembelih dengan tujuan berkurban untuk Idul Adha, di antaranya: Unta, Sapi, Kambing, Domba, dan Kerbau.
 
 
Namun, dalam artikel ini, akan dibahas penyakit dan gejala yang ada pada salah dua hewan kurban, yakni kambing dan domba.
 
Penyakit pada kambing dan domba umumnya mirip dengan penyakit pada hewan ruminansia lainnya, yaitu hewan-hewan ternak pemakan tumbuhan atau herbivora.
 
Dilansir oleh BeritaKBB dari buku karangan Tim Karya Tani Mandiri berjudul 'Sukses Beternak Kambing dan Domba', berikut ini merupakan penyakit yang ada pada kambing dan domba yang harus kamu tahu, di antaranya:
 
 
1. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
 
Penyakit ini biasanya menyerang kambing dan domba yang dipelihara di dalam kandang yang basah dan kotor serta yang kukunya terlambat dipotong. 
 
Gejala yang terlihat:
 
a. mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh;
b. kulit kuku mengelupas;
c. tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit;
d. kambing dan domba pincang dan akhirnya bisa lumpuh
 
2. Peste des Petites Ruminants (PPR)
 
Penyakit ini dapat menyerang kambing dan domba tua maupun muda, tetapi kambing jantan dan dewasa adalah yang paling rentan terjangkit.
 
Meskipun tidak ada laporan adanya penyakit ini di Indonesia, akan tetapi waspada tetap diperlukan karena penyakit ini menular. 
 
Ciri-ciri kambing dan domba yang terjangkit penyakit ini antara lain sebagai berikut:
 
a. Diare akut.
b. Batuk atau napas tidak teratur.
c. Terjadi pada banyak kambing dan domba lain pada wilayah yang sama.
d. Tingkat kematian ternak tinggi di area yang sama.
e. Mata dan hidung bernanah.
f. Ada luka di mulut dan gusinya.
g. Lidah berwarna biru atau kebiruan.
 
Tingkat kematian kambing dan domba yang terserang penyakit ini adalah 70% dengan masa inkubasi sekitar satu minggu.
 
Kambing dan domba yang terserang penyakit ini harus dikarantina dan tidak boleh ada kontak langsung dengan kambing dan domba yang sehat.
 
 
3. Orf atau Keropeng
 
Penyakit orf atau keropeng, atau ektima kantangiosa merupakan sejenis penyakit yang menyebabkan kulit kambing dan domba terlihat melepuh, terutama di sekitar mulut.
 
Penyakit ini menular melalui udara dan kontak langsung. Artinya, penyakit ini dapat menular lewat pakan dan alas yang terkontaminasi dengan kotoran atau urine dari kambing dan domba yang terjangkit.
 
Serta, bisa juga tertular dari peralatan dan perlengkapan kandang yang kotor.
 
Masa inkubasi penyakit ini yaitu 2-3 hari.
 
Gejala yang dialami:
 
a. Diawali dengan peradangan di sekitar bibir atau mulut terutama di sudut bibir;
b. Kemudian, peradangan berubah menjadi eritema, lepuh pipih yang mengeluarkan cairan;
c. Kemudian, membentuk kerak yang mengelupas setelah 1-2 minggu;
d. Pada kondisi lebih buruk, terdapat kelainan yang menyerupai bunga kol.
 
Selain di sekitar mulut, dapat juga muncul di sekitar hidung, kelopak mata, telinga, kulit di lipatan perut, kaki, kantong buah zakar, ambing, puting susu atau vulva, dan tempat lainnya yang tidak ditumbuhi bulu.
 
Penyakit ini juga bersifat menular kepada manusia atau disebut zoonosis. Gejala yang dialami pada manusia yang terjangkit akan terlihat pada tangan atau lengan yang melepuh. Tetapi, akan mengering atau mengeras setelah 2-3 minggu.
 
4. Pneumonic Pasteurellosis
 
Penyakit ini sering disingkat dengan Pasteurellosis. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella
 
Kondisi kambing dan domba yang terjangkit dapat terlihat dari:
 
a. Kualitas dan kuantitas pakannya yang kurang memenuhi syarat, sehingga ketahanan tubuhnya rendah.
b. Berdekatan atau melakukan kontak langsung dengan kambing dan domba yang terjangkit, karena kuman dapat menyebar dari udara.
c. Makan dan minum pada tempat yang sama dengan kambing dan domba yang terjangkit.
d. Umurnya kurang dari 6 bulan.
e. Stres karena kandang yang terlalu sesak, pengap dan dingin.
f. Kesalahan ketika pengangkutan atau pemindahan kambing dan domba yang tidak sesuai prinsip kesejahteraan hewan.
 
5. Antraks
 
Penyakit ini disebabkan oleh Bacillus Anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan dan minuman, atau pernapasan. 
 
Gejala yang terlihat dari kambing dan domba yang terjangkit, di antaranya:
 
a. demam tinggi, badan lemah, dan gemetar;
b. gangguan pernapasan;
c. pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin, dan tubuh penuh bisul;
d. kadang-kadang keluar darah berwarna merah hitam dari hidung, telinga, mulut, dan anus;
e. kotoran berbentuk cair dan sering bercampur darah;
f. limfa bengkak dan berwarna hitam.
 
Itulah 5 penyakit yang ada pada kambing dan domba serta gejala yang dialami. Jadi, hati-hati kembali dalam membeli untuk hewan kurban di Idul Adha 2022 ini, ya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x