Ramai #AksiCepatTilep yang Kini Trending di Twitter, ACT Bantah Isu Kudeta Ahyudin

- 5 Juli 2022, 20:49 WIB
Ramai #AksiCepatTilep yang Kini Trending di Twitter, ACT Bantah Isu Kudeta Ahyudin
Ramai #AksiCepatTilep yang Kini Trending di Twitter, ACT Bantah Isu Kudeta Ahyudin /

 

 
BERITA KBB - Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan pendirinya, Ahyudin, kini sedang jadi sorotan. Hal itu terjadi usai pemberitaan Majalah Tempo berjudul "Kantong Bocor Dana Umat".
 
Tempo juga menyebutkan para petinggi menerima pendapatan fantastis, bahkan orang di pucuk pimpinan ACT, disebut menerima gaji Rp 250 juta per bulan hingga berderet kendaraan jetset yang bersumber dari duit sedekah umat.
 
Tak lama usai pemberitaan terbit, publik langsung ramai - ramai menyorotinya, hingga muncullah tagar #JanganPercayaACT hingga #AksiCepatTilep. 
 
 
Tagar - tagar ACT bahkan kini menjadi trending di Twitter dalam dua hari terakhir.
 
ACT berdiri pada 21 April 2005. ACT berbadan hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
 
Setelah itu, ACT mengembangkan aktivitasnya untuk kegiatan tanggap darurat. Ada juga aktivitas pascabencana, pemberdayaan, kegiatan kurban, zakat, hingga wakaf.
 
 
Pada tahun 2012, ACT kemudian bertransformasi menjadi lembaga kemanusiaan global. 
 
Pada tahun tersebut, ACT memperluas jejaringnya ke seluruh provinsi di Indonesia.
 
 Jangkauan aktivitas programnya tercatat sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
 
 
Di kancah global, ACT juga menyiapkan kantor di luar negeri. Jangkauannya ada di 22 negara yang tersebar di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina, dan Eropa Timur.
 
Tahun 2014 menjadi awal ACT kolaborasi kemanusiaan dunia. Kolaborasi itu kemudian berubah menjadi visi baru.
 
Visi tersebut menyatakan bahwa ACT ingin mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik dan nyaman bagi umat manusia.
 
"Cita - cita ini akan menjadi nyata dengan keterlibatan semua pihak. Kami memiliki keyakinan penuh, bantu kami untuk bersama mewujudkannya," demikian bunyi visi tersebut.
 
 
Kini, salah satu isu paling ramai dibahas mengenai gaji Rp250 juta pimpinan ACT setiap bulannya dan fasilitas mewah yang diterima. Ahyudin pun masih belum mau buka suara terkait hal tersebut.
 
"Soal gaji saya dan teman - teman di ACT saat itu, akan beri tanggapan khusus secepatnya. Mohon bersabar menunggu," ujar Ahyudin.
 
Ahyudin menyampaikan sudah tak bekerja lagi di ACT, setelah mendirikannya pada 2005 silam. Dia menyatakan sudah mundur sejak Januari 2022 lalu.
 
"Sejak Januari 2022, saya tak lagi di ACT. Namun, Insya Allah jiwa saya adalah ACT. Sebab, ACT adalah gagasan dan karya saya, memimpinnya sebagai Presiden ACT selama 14 tahun sejak 2005 sampai dengan awal 2019. Selain presiden ACT, sebelumnya saya adalah Ketua Dewan Pembina dari Yayasan ACT. Hingga saat ini, saya adalah pendiri ACT," ujar Ahyudin.
 
Ahyudin mengaku masih ingin berkontribusi untuk ACT. Namun, tak diberi ruang oleh manajemen ACT saat ini.
 
"Ya tentunya, saya ingin sekali memberi masukan. Namun rupanya, mereka yang sekarang pimpin ACT tak berkenan. Saya juga tak paham mengapa demikian," ujarnya.
 
Presiden ACT, Ibnu Khajar, membantah adanya kudeta terhadap Ahyudin. Isu adanya kudeta tersebut dimuat dalam Majalah Tempo.
 
Majalah Tempo menyebutkan, kudeta terjadi pada 11 Januari 2022. Ibnu mengatakan, pada periode tersebut Ahyudin mengundurkan diri setelah 17 tahun memimpin ACT.
 
"Terkait beberapa kondisi yang dipublikasikan Tempo, pada 11 Januari, kejadian itu kemauan dari semua elemen pemimpin lembaga, di pusat dan cabang. 
Ada kesadaran memperbaiki kekurangan di lembaga, sehingga pemimpin lembaga pusat dan daerah datang memberi nasihat ke pemimpin sebelumnya atas satu kondisi. Kami bersyukur dengan lapang dada, pak Ahyudin menandatangani surat pengunduran diri," ujar Ibnu dalam konferensi pers di kantor ACT, Cilandak, Jakarta Selatan, pada hari Senin 4 Juli 2022.
 
Ibnu mengatakan, Dewan Pembina ACT pada 20 Januari 2022 melakukan rapat untuk perubahan akta. Saat itu, Ahyudin berhalangan hadir karena sedang berada di luar kota.
 
"Beliau menyampaikan jika sedang di luar kota dan memberi kuasa ke kami untuk melanjutkan proses dengan baik, dan apabila diperlukan tanda tangan beliau, maka diatur waktunya. Ini untuk menepis info 11 Januari terjadi kudeta yang menyebabkan suasana tidak enak," ucapnya.***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x