Ferdy Sambo Sayangkan Keterangan Ahli Kriminologi, Sambo: Penyidik Menginginkan Orang di Duren Tiga Tersangka

- 20 Desember 2022, 18:59 WIB
Ferdy Sambo Sayangkan Keterangan Ahli Kriminologi, Sambo: Penyidik Menginginkan Semua Orang di Duren Tiga Tersangka
Ferdy Sambo Sayangkan Keterangan Ahli Kriminologi, Sambo: Penyidik Menginginkan Semua Orang di Duren Tiga Tersangka /PMJ NEWS
 
 
BERITA KBB - Terdakwa Ferdy Sambo menyayangkan keterangan Ahli kriminologi dari Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa yang hanya berdasarkan keterangan penyidik dan diperoleh dari satu sisi yakni Richard Eliezer alias Bharada E.
 
Menurutnya, konstruksi kasus yang dibangun penyidik tidak menyeluruh. Eks Kadiv Propam itu menyebut, hal itu karena penyidik ingin semua yang ada di rumah Duren Tiga saat pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menjadi tersangka.
 
“Konstruksi yang tidak secara menyeluruh diberikan kepada ahli, sehingga hasilnya tidak akan komperhensif dan justru subjektif, di mana penyidik ini menginginkan semua di dalam rumah itu harus jadi tersangka,” ujar Sambo menanggapi kesaksian Mustofa di PN Jaksel, Senin 19 Desember 2022.
 
 
Sebelumnya Mustofa, menegaskan jika kasus kematian Yosua merupakan perkara pembunuhan berencana.
 
Berawal ketika jaksa bertanya pandangan Mustofa mengenai kasus kematian Yosua. Dalam momen itu jaksa menerangkan sedikit tentang skenario licik yang dirancang Ferdy Sambo.
 
"Bisa saudara ahli jelaskan apakah perlakuan dari para terdakwa dalam hal ini menjadi terdakwa dapat dijelaskan apakah itu merupakan perencanaan atau bagaimana?," tanya jaksa.
 
Mustofa menyebut kasus Brigadir Yosua bisa disebut sebagai kasus pembunuhan berencana.
 
"Berdasarkan ilustrasi tadi dan juga berdasarkan kronologi yang diberikan oleh penyidik kepada saya, saya melihat di sana terjadi perencanaan," ungkap Mustofa.
 
Alasannya, ada aktor intelektual di balik kematian Brigadir Yosua. Selain itu ada skenario yang sengaja dirancang sebelum mengeksekusi Brigadir Yosua di rumah Duren Tiga.
 
"Di dalam perencanaan pasti ada aktor intelektual yang paling berperan di dalam mengatur. Kemudian dia akan melakukan pembagian kerja, membuat skenario apa yang harus dilakukan oleh siapa," ujar Mustofa.
 
"Mulai dari eksekusi sampai tindak lanjut setelah itu agar supaya peristiwa tidak terlihat teridentifikasi sebagai suatu pembunuhan berencana," sambungnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x