Waspada Ancaman Virus Marburg Sebabkan Tingkat Kematian 88%

- 28 Februari 2023, 19:03 WIB
Ilustrasi Virus Marburg. Waspada Ancaman Virus Marburg Sebabkan Tingkat Kematian 88%
Ilustrasi Virus Marburg. Waspada Ancaman Virus Marburg Sebabkan Tingkat Kematian 88% /Pixabay/TheDigitalArtist

Berita KBB – Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Guinea Khatulistiwa laporkan kematian sejumlah orang yang diduga demam berdarah pada 7 Februari 2023 di distrik Nsock Nsomo, provinsi timur Kie-Ntem, Rio Muni.

Sebelumnya, delapan sampel darah dikumpulkan dari kontak dan dikirim ke Centre Interdisciplinaire de Recherches Medicales de Franceville (CIRMF) di Gabon, di mana hasil menunjukkan negatif untuk virus Ebola dan Marburg melalui RT-PCR, Kamis (9/2/23).

Namun, delapan sampel tambahan dikirim kembali ke Institut Pasteur di Dakar, Senegal, Minggu (12/2/23). Satu sampel kemudian terkonfirmasi positif virus Marburg melalui serangkaian polimerase atau RT-PCR.

Kasus ini disertai demam, muntah tidak berdarah, diare berdarah, kejang-kejang, hingga meninggal dunia di Rumah Sakit Distik Ebebiyin pada Jumat (10/2/23).

Baca Juga: Sinopsis Anupamaa ANTV: Jahat! Lila Tega Permalukan Anupamaa dan Anuj di Depan Semua Orang

Menurut penyelidikan epidemiologi yang berlangsung, kasus lain ditunjukkan dengan gejala deman, lesu, muntah, dan diare berlumuran darah; dua kasus berbeda juga disertai lesi kulit dan otorrhagia atau pendarahan dari telinga.

Meski investigasi terus dilakukan terkait penambahan kasus baru, per 21 Februari 2023, WHO melaporkan jumlah kumulatif kasus adalah sembilan termasuk satu kasus terkonfirmasi, empat kasus probable, dan empat kasus suspek, yang berujung kematian.

Pada Sabtu (25/2/23), Spanyol mendeteksi kasus dugaan pertama penyakit Marburg. Seorang pasien Spanyol; pria berusia 34 ini usai melakukan perjalanan ke negara Guinea Khatulistiwa di Afrika Tengah, yang telah diisolasi di Rumah Sakit La Fe di Valencia untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Sinopsis The New Legend of Shaolin di Indosiar Malam Ini: Duet Kung Fu Ayah-Anak Lindungi Shaolin dari Bahaya

Apa itu virus Marburg dan darimana asalnya?

Nama virus ini diambil dari nama Marburg, Jerman, tempat virus ini pertama kali terdeteksi di tahun 1967 bersama wabah yang terjadi di Frankfurt, Jerman, dan Beograd, Serbia. Virus Marburg menyebabkan penyakit virus Marburg, atau demam berdarah Marburg

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, penyakit virus Marburg atau MVD adalah demam berdarah yang jarang—namun parah—menyerang manusia dan primata. Penyakit ini dapat berkembang serius hingga menyebabkan kematian.

WHO mengatakan infeksi awal virus ini terjadi antara paparan dalam waktu lama di tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.

Penularan juga dapat terjadi ketika orang-orang bersentuhan langsung dengan tubuh orang yang meninggal terinfeksi virus, melalui kontak kulit yang rusak, selaput lendir di mata, hidung, mulut; melalui darah atau cairan tubuh urin, air liur, keringat, feses, muntahan, air susu ibu, cairan ketuban, dan air mani.

Gejala dapat dirasakan antara dua hingga 21 hari setelah terinfeksi, berupa demam tinggi, disertai sakit kepala parah, termasuk nyeri otot, diare parah, sakit perut, kram, mual, dan muntah di hari ke-3.

Dilaporkan, telah ada lebih dari 200 orang di Equatorial Guinea yang dikarantina karena penyakit Marburg. WHO menyebut rasio kematian akibat penyakit ini berisiko hingga 88%, dan masuk dalam keluarga yang sama dengan virus Ebola.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x