BERITA KBB - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik kondisi demokrasi di Indonesia yang membuat masyarakat harus menggunakan bahasa-bahasa simbolik seperti Konoha dan Wakanda untuk menyampaikan aspirasi mereka. Menurutnya, hal ini menunjukkan adanya self-censorship atau penyensoran diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat karena takut mendapat tekanan atau ancaman dari pihak-pihak tertentu saat Anies menjadi pembicara dalam Kuliah Kebangsaan FISIP Universitas Indonesia (UI), bertajuk "Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan".
“Self-censorship itu artinya kita sudah takut. Kita sudah takut untuk berbicara apa adanya. Kita sudah takut untuk mengkritik apa adanya. Kita sudah takut untuk menuntut apa adanya. Kita sudah takut untuk meminta pertanggungjawaban apa adanya,” ujar Anies
Tapi apa makna, alasan, dan dampak dari seseorang yang melakukan Self-censorship. Mari kita bahas lebih dalam lagi.
Pengertian
Self-censorship adalah perilaku seseorang yang menahan diri untuk tidak mengungkapkan pendapat, informasi, atau ekspresi yang sebenarnya ingin disampaikan karena takut akan adanya konsekuensi negatif. Self-censorship bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti tekanan sosial, ancaman hukum, intimidasi, atau bahkan rasa malu. Self-censorship bisa berdampak baik atau buruk tergantung pada konteks dan tujuannya.
Alasan Seseorang Melakukan
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan self-censorship, antara lain: