Network
Beberapa waktu kemudian, pasangan yang hidup bahagia itu dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Samosir. Meski tumbuh sehat dan kuat, sayangnya ia pemalas dan nakal serta enggan membantu ayahnya yang bekerja di ladang walau hanya mengantar makanan.
Suatu hari, Samosir diminta ibunya mengantarkan makanan ke ladang ayahnya. Menerima tugas itu dengan penuh rasa terpaksa, di tengah jalan ia malah memakan bekal itu dan menyisakan sedikit untuk ayahnya.
Toba yang sudah kelaparan sekali, terkejut karena isi bekal makannya hanya sedikit. Samosir mengaku bahwa ia menghabiskan sebagian besar porsi makan ayahnya. Pria itu lantas murka dan keceplosan menyebut bahwa Samosir adalah anak keturunan ikan.
Samosir lalu pulang dan menceritakan semua yang dialaminya pada ibunya, termasuk ketika ayahnya mengatainya anak keturunan ikan. Sedih karena Toba melanggar sumpahnya yang dahulu, wanita itu saling berpegangan dengan anaknya dan mereka pun menghilang dari pandangan.
Dari tempat di mana mereka asalnya berpijak, tiba-tiba muncul air yang menyembur sangat deras tanpa henti, yang perlahan-lahan menenggelamkan lembah tempat Toba tinggal. Lama-kelamaan lembah itu menjadi danau yang kemudian oleh penduduk dinamai Danau Toba, dan pulau yang berada di tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
