Network
Salah satu faktor yang menyulitkan diagnosis penyakit terkait asbes adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya asbes di kalangan masyarakat dan tenaga kesehatan. Selain itu, gejala penyakit terkait asbes biasanya baru muncul setelah puluhan tahun setelah paparan pertama kali terjadi. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas praktisi medis dalam mendiagnosis penyakit terkait asbes dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang risiko paparan asbes.
Selain itu, diperlukan juga langkah-langkah hukum dan regulasi untuk melarang penggunaan asbes di Indonesia. Meskipun WHO telah merekomendasikan pelarangan asbes di seluruh dunia sejak tahun 2006, Indonesia masih mengimpor sekitar 115.000 ton serat asbes setiap tahunnya, terutama untuk pembuatan lembaran atap. Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang belum melarang asbes, bersama dengan India, Vietnam, dan Thailand.
Baca Juga: Asbes Dilarang di Dunia, Kenapa Asbes Masih Dipakai di Indonesia ?
Asbes adalah bahan bangunan yang berbahaya bagi kesehatan dan harus segera dilarang di Indonesia. Paparan asbes dapat menyebabkan berbagai penyakit paru-paru yang serius dan mematikan, seperti asbestosis, kanker paru-paru, mesothelioma, kanker laring, dan kanker ovarium. Untuk mencegah dampak buruk asbes bagi kesehatan masyarakat, diperlukan kesadaran, pengetahuan, diagnosis, dan regulasi yang lebih baik.***
