Kepala BMKG: El Nino Diprediksi Berlanjut Hingga Februari 2024, Harga Pangan Terancam Meroket

- 3 November 2023, 19:32 WIB
Berikut penjelasan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengenai gejala El Nino yang diprediksi berlanjut hingga Februari 2024 dan berdampak pada melonjaknya harga pangan.
Berikut penjelasan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengenai gejala El Nino yang diprediksi berlanjut hingga Februari 2024 dan berdampak pada melonjaknya harga pangan. /

 

Berita KBB - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebukan bahwa El Nino diprediksi akan terus bertahan hingga Februari 2024 mendatang. Hal ini diungkapnya dalam rapat bersama Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia, baru-baru ini.

 

Selain El Nino yang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia, Dwikorita menyebutkan, IOD positif masih bertahan sampai saat Oktober dasarian II 2023 dan diprediksi berlanjut hingga akhir 2023.

 

"BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El-Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023-Januari-Februari 2024, sementara IOD Positif akan terus bertahan hingga akhir tahun 2023," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Berita KBB, Kamis 2 November 2023.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Jalankan Pola Hidup Sehat, PRUActive Family Digelar di Bandung

Dwikorita memaparkan, sebagian besar wilayah Indonesia meliputi sebagian besar Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku dan Papua mengalami curah hujan sangat rendah pada Juli hingga Oktober 2023.

 

Hingga pertengahan Oktober 2023, selama 21-60 hari hujan tidak turun di sebagian wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali - Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi bagian selatan, Maluku serta Papua bagian selatan.

 

Kondisi paling ekstrem dialami Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalteng, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Provinsi-provinsi tersebut tidak mengalami hujan selama lebih dari 60 hari.

 

Dari provinsi-provinsi tersebut, wilayah Nusa Tenggara Timur tepatnya Sumba Timur dan Rote Ndao tercatat mengalami 176 hari tanpa hujan.

Baca Juga: Ema Apresiasi Kinerja Kewilayahan Soal Penanganan Sampah

Paparnya, situasi kekeringan akibat El Nino yang berkepanjangan ini dapat berdampak pada berkurangnya sumber daya air untuk pertanian sehingga mengakibatkan gagal panen. Pada gilirannya, hal tersebut dapat memicu lonjakan harga bahan pangan.

 

Dwikorita mengungkapkan, ada beberapa strategi yang dapat diambil pemerintah untuk menghadapi dampak El Nino yang berkepanjangan. Di antaranya memperkuat manajemen air untuk pertanian, memberi penyuluhan dan pelatihan untuk membantu masyarakat mengadopsi praktik pertanian yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan.

 

Selain itu, pemerintah dapat menyusun rencana kesiapsiagaan logistik untuk memastikan pasokan air bersih dan bahan makanan cukup terutama di wilayah yang rentan, serta melakukan kampanye kesadaran masyarakat tentang praktik konservasi air.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah