Namun, Chico tidak bisa memungkiri akan muncul opini masyarakat mengenai nepotisme yang semakin kuat jika presiden ikut berkampanye pada salah satu calon presiden atau wakil presiden.
"Tentunya ada semacam etika dan anggapan masyarakat tentang nepotisme dan lain-lain, yang tentunya akan semakin kental apabila presiden mengkampanyekan salah satu paslon yang kebetulan di situ ada putra kandungnya," lanjutnya.
Baca Juga: Antisipasi Potensi TPS Rawan Banjir Saat Pemilu, Pj Wali Kota Sebut Sekolah Bisa Jadi Alternatif
Sebelumnya Jokowi mengatakan jika Presiden dan para menteri mempunyai hak demokrasi dan politik yang memungkinkan mereka ikut serta dalam kampanye Pemilu 2024 selama tidak menggunakan fasilitas negara.
"Setiap menteri sama saja, yang paling penting presiden itu boleh lho kampanye, boleh lho memihak," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu, seperti dikutip Berita KBB dari Antara.
Jokowi meyakini hak demokrasi ada aturannya. Menurutnya, yang paling penting adalah presiden dan menteri tidak boleh menggunakan fasilitas negara saat berkampanye untuk capres dan cawapres di Pemilu 2024.