Ini Dia Sejarah Tercetusnya Hari Santri, Mahfud MD Sebut Santri Memikul Amanah Besar

- 22 Oktober 2020, 11:56 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan Hari Santri Tahun 2020 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembina upacara peringatan Hari Santri Tahun 2020 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020 /Humas Jabar

BERITA KBB - Setiap tahunnya pada tanggal 22 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Santri, meskipun tanggal tersebut tidak masuk sebagai tanggal merah dalam kalender.

Dalam Twitternya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfud MD mengatakan, para santri telah memberi andil besar bagi kemerdekaan Indonesia.

Bukan hanya itu, menurutnya santri di Indonesia memikul amanah untuk menjaga keutuhan NKRI dengan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin.

Baca Juga: Tinggal Copas dan Bagikan, Ini 30 Contoh Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 2020

Baca Juga: Santri Sehat Indonesia Kuat Bangkit Bersama Melawan Covid

"Ini tak terbantahkan lagi, Kaum santri memberikan andil yang besar dengan memikul amanah untuk menjaga dan membangun NKRI," tulis Mahfud MD dalam Twitternya, Kamis, 22 Oktober 2020.

Peringatan hari santri pada tahun ini, sangat berbeda dengan tahun lalu. Mengingat saat ini, Indonesia sedang berperang melawan COVID-19. Oleh karenanya, tahun ini hari santri diberi tema " Santri Sehat Indonesia Kuat".

Mengupas sedikit sejarah tecetusnya hari santri nasional di Indonesia, bermula pada 5 tahun terakhir tepatnya tanggal 22 Oktober 2015, dimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan hari ini sebagai hari santri nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.

 Baca Juga: Santri Sehat Indonesia Kuat Bangkit Bersama Melawan Covid

Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Bawang Putih Berkulit Merah, Kamis 22 Oktober 2029, Episode 189

Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional, mengacu karena tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

Dengan adanya perintah itu, pada tanggal 10 November 1945 aksi heroik dari kaum santi arek arek Suroboyo pecah karena adanya "Resolusi Jihad" untuk mengusir tentara musuh.

Tepat 75 tahun lalu, pada tanggal 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari membacakan seruan tersebut yang berisikan perintah bagi umat Islam untuk berperang melawan tentara sekutu yang ingin merebut kembali Indonesia ke tangan mereka.

Bukan hanya itu saja, beberapa bulan sebelum tanggal 22 Oktober 1945 tepatnya sebelum proklamasi dan tanggal kemerdekaan Indonesia, orang-orang tua selalu bercerita bahwa kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran umat Islam khususnya Santri.

Baca Juga: Tunggu Bursa Transfer Dibuka, Robert Sudah Kantongi Pemain Bidikannya

Sesuai apa yang kita tahu, pembacaan Proklamasi yang dibacakan oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno bertepatan pada bulan Ramadhan, dimana seluruh umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.

Ir. Soekarno pernah berpesan kepada bangsanya, "Never Leave History" artinya jangan Sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah).***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x