Karena pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.
Baca Juga: Heboh Pamer PS5 Padahal Cuma Pakai Filter Instagram, Begini Caranya
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.
Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.
Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.
Baca Juga: Jurgen Klopp: Liverpool Telah Memainkan Sepakbola Level Tertingginya
Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.
Namun gejolak antara tentara dan milisi pro kemerdekaan Indonesia serta pihak Belanda sudah dimulai pada 19 September 1945.
Karena malam sebelumnya, kala itu sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan W.V.Ch. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di sebelah utara di Hotel Yamato, Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya, tanpa persetujuan Pemerintah RI, Daerah Surabaya.