Ziarah ke Makam Syekh Syaikhona Kholil, Ridwan Kamil ; Tak Afdol Kalau Tidak Kesini

- 20 Januari 2022, 19:35 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berziarah ke makam Syekh Syaikhona Kholil di area masjid Pesarean Syaikhona Kholil, Bangkalan Madura, Jawa Timur, Kamis (20/1/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berziarah ke makam Syekh Syaikhona Kholil di area masjid Pesarean Syaikhona Kholil, Bangkalan Madura, Jawa Timur, Kamis (20/1/2022). /Humas Jabar/

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengawali kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur dengan berziarah ke makam Syekh Syaikhona Kholil di area masjid Pesarean Syaikhona Kholil, Bangkalan Madura, Jawa Timur Kamis (20/1/2022).

Adapun kunjungan kerja utamanya ke Jatim adalah untuk penandatanganan kesepakatan bersama dengan Pemda Provinsi Jatim terkait pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik.

"Ini silaturahim dan ziarah saja karena kebetulan ada kerja sama dengan Pemda Prov Jatim," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Tingkat Kedisiplinan Memakai Masker Paling Rendah se-Jabar, Emil Sidak Prokes di Tasik

Saat ziarah ke makam ulama tersohor dan dikenal sebagai guru para pahlawan nasional itu, Ridwan Kamil didampingi Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.

Menurut Kang Emil, kurang afdol bila ke Jatim tak berziarah ke makam salah satu pejuang kemerdekaan dan tokoh cikal bakal lahirnya Nahdatul Ulama (NU) itu. Terlebih kakek Kang Emil juga merupakan pejuang dari NU.

"Tidak afdol kalau tak berziarah ke sini, apalagi kakek saya kan dari NU juga. Semua orang tahu NU itu titah dari Syaikhona Kholil ke KH Hasyim Ashari untuk mendirikan NU, jadi saya menyusuri rute kakek saya juga dalam dakwah islamnya, kira-kira begitu," tuturnya.

Baca Juga: Emil Apreseasi Warga yang Patuhi Himbauan Berdiam Diri di Rumah Selama Malam Tahun Baru

Bila merunut sejarah ada keterkaitan antara kiprah Syekh Syaikhona Kholil dengan masyarakat Jabar. Selain berguru kepada Syekh Nawawi al-Bantani yang berasal dari Jabar (sekarang Banten) pada abad ke-19, ajaran ‘ngetan’ dan ‘masantren’ yang populer di masyarakat Sunda juga berkat dari kiprah Syekh Syaikhona Kholil.

Masyarakat Priangan punya istilah ‘ngetan’ yang berarti berkelana ke timur, yakni belajar ilmu _fiqih_ dan _nahwu_ ke pesantren-pesantren di Surabaya, Madiun dan Madura. Salah satunya kepada Syekh Syaikhuna Kholil.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x