Network
BERITA KBB - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik merasa tidak tega jika Bharada E, yang kini ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, malah jadi tumbal dalam kasus ini.
Hal ini yang membuat Taufan kerap membahas fair trial atau hak atas peradilan yang adil, salah satunya merupakan terkait CCTV yang jika dihilangkan akan mempersulit fair trial itu.
“Saya ribut soal CCTV, kenapa? CCTV kalau dihilangkan, fair trial akan sulit didapatkan, kenapa? Karena ada langkah-langkah obstruction of justice, menghilangkan barang bukti, mengatur segala macam sehingga kemudian tidak terbuka apa sebetulnya yang terjadi,” ujar Taufan.
Jika prinsip fair trial ini tidak berjalan dengan baik, menurutnya akan ada ketimpangan dalam hukuman seseorang.
Taufan mengatakan, pihaknya akan fokus pada prinsip fair trial itu.
“Kami fokus kepada apakah prinsip fair trial itu berjalan dengan benar. Kalau fair trial tidak berjalan dengan benar, orang yang salah bisa salah, orang yang salahnya 10 dihukum 1.000, tidak profesional sejak awal,” ujar Taufan.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Irjen Pol Ferdy Sambo disangkakan Pasal 340 subsider Pasal 338 jo Pasal 55 dan 56 KUHP.
Dia diduga kuat terlibat dalam upaya penghilangan CCTV di tempat kejadian perkara, yang sempat disebut rusak oleh kepolisian.
Sebelumnya, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E telah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka, dan belakangan terungkap bahwa dalang dari pembunuhan Brigadir J merupakan bos mereka sendiri yaitu Ferdy Sambo.
Bharada E diperintah menembak Brigadir J oleh atasannya, Ferdy Sambo.***
