Baru 1 Persen Perusahaan di Jabar Libatkan Disabilitas jadi Pekerjanya, Pemprov Jabar Berikan Penghargaan

10 Februari 2022, 17:12 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum /

BERITA KBB - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menargetkan penyerapan tenaga kerja disabilitas di atas 2% untuk tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Hal itu dikatakan Uu seusai memberikan penghargaan kepada PT Feng Tay Indonesia Enterprise yang sudah merekrut disabilitas, di Kabupaten Bandung, Kamis, 10 Februari 2022.

"Hingga saat ini, hanya 1% yang melibatkan mereka (disabilitas) sebagai pekerja," kata Uu. 

Baca Juga: Karya UMKM Disabilitas Ternate Tembus Mancanegara, Bantu Perekonomian Negara

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jawa Barat mencatat hingga saat ini baru 1% atau 50 perusahaan dari total 55 ribu perusahaan di Jabar yang melibatkan kaum disabilitas sebagai pekerja di perusahaan.

Uu berharap dengan diberikannya apresiasi terhadap pihak swasta maka akan mendorong perusahaan lain untuk merekrut disabilitas sebagai pekerja.

"Dengan diberikannya penghargaan ini mudah-mudahan bisa memicu kepada perusahaan lain untuk menerima disabilitas sebagai pekerja yang layak," ungkapnya. 

Baca Juga: Angkat Harkat dan Martabat, Disabilitas Harus Memiliki Hak Pendidikan yang Sama

Wagub Jabar menjelaskan penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan yang sudah melaksanakan amanah Undang-undang tentang disabilitas yang menyatakan bahwa 1% dari 18 ribu melaksanakan UU Disabilitas.

Saat ini, Pemprov Jabar setiap tahun menghadapi permasalahan angka pengangguran yang tinggi. "Siapa pun kepemimpinannya pasti dihadapkan dengan berbagai permasalahannya seperti kemiskinan dan pengangguran,"imbuhnya

Menurutnya, seorang pemimpinan harus mampu mengurangi permasalahan tersebut sehingga ada perbaikan ke arah positif dari setiap tahunnya.

Baca Juga: Komitmen Jabar Dorong Kemandirian Ekonomi Penyandang Disabilitas

"Saat saya dengan pak Gubernur Jabar, Ridwan Kamil ingin menjadi pemimpin di Jawa Barat kita mengadakan survei, salah satu keinginan masyarakat adalah terserapnya tenaga kerja,"ungkapnya

Saat menjabat, pengangguran terbuka di Jawa Barat sekitar 3,5 juta jiwa. Namun,
dengan kepemimpinan mereka berdua sekarang sudah berkurang menjadi 2,06 juta jiwa.

"Artinya, kepemimpinan kami selama 3 tahun ini sudah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang," katanya.

Baca Juga: Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar Menjadi Aktor Berhasilnya Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2021

Untuk itu, Pemprov Jabar mengapresiasi kepada para investor dan pengusaha yang sudah menyerap tenaga kerja asal Jawa Barat. Namun, tidak tertutup kemungkinan Jabar merupakan wilayah imigran tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

"Pak Presiden Jokowi bilang Jabar adalah miniatur Indonesia. Mereka banyak yang mencari penghidupan di Jabar," ujarnya

Dia menambahkan pihaknya selalu terbuka kepada setiap warga pendatang. Namun warga Jabar pun harus bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Ridwan Kamil Gunakan Bahasa Isyarat

"Jangan sampai warga Jabar kalah bersaing sehingga berbagai peluang yang ada di wilayah Jabar dimanfaatkan oleh mereka. Tapi tetap menjaga kebersamaan dan kondisivitas. Ingat! Jabar adalah daerah migrasi terbesar,"paparnya

Berkenaan dengan PT Feng Tay Indonesia Enterprise yang saat ini mempekerjakan hingga 15 ribu tenaga kerja tanpa shift meskipun dalam kondisi PPKM level 3, ia menegaskan pihaknya sudah menanyakan langsung hal tersebut kepada beberapa karyawan setempat. Bahwa mereka merasa sudah sesuai dengan UU ketenagakerjaan seperti pemberian honor, cuti, hak beribadah termasuk asuransi.

"Rata-rata mereka menyatakan betah kerja di sini bahkan ada yang sudah 14 tahun bekerja. Kalau pun terjadi, nanti Disnaker Jabar yang akan turun tangan,"tegasnya.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional 2021, NPCI Jabar Suarakan Pentingnya Kesetaraan di Berbagai Aspek kehidupan

UU menambahkan jumlah pekerja tersebut untuk memenuhi pangsa pasar ekspor. Diharapkan langkah tersebut tidak mengganggu kinerja perusahaan dan hak pekerja bisa diselesaikan dengan baik.

"Karena saat ini sedang memenuhi pasar ekspor sehingga tidak ada pengurangan pekerja dan waktu karena memang aturannya seperti itu," pungkasnya.***

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler