Transformasi TV Digital Buka 240.000 Lapangan Kerja Baru

- 2 April 2022, 05:42 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat  menghadiri puncak Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89, di The House Convention Hall Paskal Hyper Square Kota Bandung, Jumat (1/4/2022).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri puncak Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89, di The House Convention Hall Paskal Hyper Square Kota Bandung, Jumat (1/4/2022). / Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)/

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, terbuka peluang 240.000 lapangan kerja baru saat transformasi televisi analog ke digital. Paling banyak yang dibutuhkan adalah profesi kreator konten yang nantinya akan menjadi bagian dari industri TV digital.

"Dengan transformasi digital akan lahir profesi baru yang menghadirkan sampai 240.000 lapangan kerja, khususnya content creator yang nanti menjadi bagian dari industri TV digital," kata Gubernur ditemui usai malam ramah tamah Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis (31/3/2022).

Transformasi TV analog ke digital di seluruh Indonesia akan dimulai bulan April - November 2022.

Baca Juga: Transformasi TV Digital, Ridwan Kamil ; Hasilkan Pendapatan Negara

Kang Emil menuturkan, tahun ini adalah momentum hijrah yang tepat untuk seluruh dimensi penyiaran.

"Tahun ini adalah momentum hijrah seluruh dimensi penyiaran khususnya di masyarakat. Oleh karena itu mari masyarakat bersiap-siap," ujarnya.

Dalam migrasi digital ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membagikan alat khusus yang memungkinkan migrasi TV analog ke TV digital kepada keluarga golongan kurang mampu.

Baca Juga: Klarifikasi MUI Terkait Isu Pelarangan Program TV yang Dibintangi Ayu Ting Ting

Adapun untuk warga Jabar, Pemda Provinsi Jabar berkewenangan menyerahkan data penerima alat pendukung tersebut ke Kemenkominfo.

"Kewenangan ada di pemerintah pusat, kita hanya menyerahkan data untuk DTKS atau masyarakat menengah kebawah karena sekarang siaran TV digital itu sudah bukan kemewahan, tapi kebutuhan," jelas Kang Emil.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x