Terkutuk! Donald Trump Disebut Obama Telah Nodai Demokrasi AS Terkait Kerusuhan di Gedung Capitol

7 Januari 2021, 18:20 WIB
Suasana rusuh massa di Gedung Capitol Amerika Serikat /Instagram/@quinnglabicki


BERITA KBB – Mantan Presiden AS Barrack Obama menyebut Donald Trump menodai demokrasi seiring dengan pecahnya kerusuhan di Gedung Capitol pada Rabu 6 Januari 2021 yang menyebabkan korban tewas.

Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung Capitol Amerika Serikat pada Rabu, 6 Januari 2021 untuk menghentikan pengukuhan Presiden Terpilih Joe Biden.

Dalam kerusuhan tersebut, sedikitnya empat orang tewas dan 52 orang ditangkap di halaman Gedung Capitol AS.

Baca Juga: Tragis! Seorang Wanita Ditembak Mati Polisi Capitol AS, Kerusuhan Pendukung Trump Renggut 4 Nyawa

Baca Juga: PAMIT! Rey Bong Tak Lagi Berperan Sebagai Joko di Sinetron Dari Jendela SMP, Susul Anak Band SCTV?

Salah satu korban tewas, yaitu seorang wanita yang ditembak mati oleh petugas kepolisian Capitol.

Barack Obama bergabung dengan sesama mantan presiden Amerika Serikat, George W. Bush dan Bill Clinton untuk mengutuk kerusuhan di Gedung Capitol yang terjadi pada Rabu, 6 Januari 2021 malam waktu AS.

Obama langsung memanggil Donald Trump karena menghasut tindakan para perusuh menyerbu Gedung Capitol. Ia mengatakan tindakan Trump menjadi aib besar dan menodai demokrasi AS.

Baca Juga: Simak Cara Mudah Cek NIK Penerima Vaksin Covid-19 Melalui PeduliLindungi.id Berikut Ini

Baca Juga: Skenario Ikatan Cinta Bocor! Angga Bebas dari Penjara, Al Cabut Segala Tuntutan, Apa yang Terjadi?

"Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu oleh presiden yang sedang duduk yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen penghinaan dan aib besar bagi bangsa kita," tulis Obama pada Kamis, 7 Januari 2021, melalui akun Twitternya.

Dikutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel Kutuk Kerusuhan di Gedung Capitol, Barack Obama Langsung Panggil Donald Trump: Menodai Demokrasi, Obama juga menuduh Partai Republik tidak mau memberi tahu pengikutnysa kebenaran tentang pemilu dan Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari 2021.

Baca Juga: Ini Cara Kapolda Metro Jaya Mengawal PSBM di Jakarta, Salah Satunya dengan Berkantor di Polsek

Baca Juga: Temui Kedubes Jerman, Retno Marsudi : Katakan Yang Sejujurnya

"Narasi fantasi mereka telah berputar semakin jauh dari kenyataan, dan itu dibangun di atas kebencian selama bertahun-tahun," tulisnya.

Presiden AS ke-44 itu juga mengkritik Partai Republik yang mencalonkan Donald Trump telah menodai demokrasi AS.

Sebelumnya mantan presiden George W Bush juga mengecam kerusuhan oleh pendukung Trump.

Baca Juga: TERUNGKAP, Ini Artis Pemeran Catherine, Adik Angga, di Ikatan Cinta RCTI, Berikut Profil dan Biodata

Baca Juga: Alhamdulillah Cair! Berikut Cara Cek Online BPUM yang Disalurkan Melalui Bank BRI

Bush menggambarkan kerusuhan itu merupakan "pemandangan kekacauan". Ia juga menyebutnya sebagai "pemandangan yang memuakkan dan memilukan".

Saya terkejut dengan perilaku sembrono dari beberapa pemimpin politik sejak pemilu dan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan hari ini untuk lembaga, tradisi kita, dan penegakan hukum kami," ujar George W Bush.

Sementara Bill Clinton mengatakan kerusuhan di Gedung Capitol itu dipicu oleh "lebih dari empat tahun politik beracun yang menyebarkan informasi palsu, menabur ketidakpercayaan dalam sistem, dan mengadu domba orang Amerika satu sama lain.

Baca Juga: Wajib Tahu, 3 Kedudukan Resmi Jungkook di BTS, Cek yuk

Baca Juga: Ungkap Pengalamannya Usai Uji Coba Suntik Vaksin Covid-19, Relawan: Jangan Takut!

Kerusuhan tu dinyalakan oleh Donald Trump dan pemungkinnya yang paling bersemangat, termasuk banyak orang di Kongres, untuk membatalkan hasil pemilu," tutur Clinton.

Sebagaimana diketahui, massa pendukung Donald Trump saat kongres pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS berlangsung ricuh. Massa tampak menyerbu Gedung Capitol Amerika Serikat pada Rabu, 6 Januari 2021 malam waktu setempat.

Baca Juga: Akhirnya Terbuka juga, Kenapa J-Hope, Suga dan Jin Merasa ada batas dengan RM BTS

Baca Juga: Siap-siap! Vaksin Covid-19 Mulai Diberikan Minggu Depan, Berikut Kelompok Prioritas Penerima Vaksin

Dalam unjuk rasa, massa Trump melambai-lambaikan bendera menghancurkan barikade di luar Gedung Capitol dan berkerumun di dalam.

Bahkan, seorang wanita dilaporkan tewas tertembak akibat kerusuhan itu.*** (Julkifli Sinuhaji/pikiran-rakyat.com)

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler