Berita KBB - Tsunami covid-19 yang masih melanda India sebabkan puluhan jasad terapung di Sungai Gangga tanpa melalui proses kremasi.
Setelah sebelumnya beredar luas video bagaimana cara petugas kesehatan melakukan kremasi massal yang bikin bulu kuduk meremang.
Pihak keluarga yang berduka tidak bisa berbuat banyak akan hal tersebut, minimnya pendidikan dan tingkat kesejahteraan hidup menjadi salah satu faktor penunjang hal tersebut terjadi.
Baca Juga: Alhamdulillah, Pemda Provinsi Jabar Berikan Tambahan Honorarium Satu Kali Gaji bagi Non-ASN
Dunia kembali dibuat geger dengan penampakan mayat mengapung yang ditemukan di Sungai Gangga.
Menurut laporan dari setempat, puluhan mayat yang mengapung tersebut adalah pasien covid-19.
Dikutip dari Galamedia, Rabu, 12 Mei 2021 puluhan jasad pasien covid-19 mengapung begitu saja, karena pihak keluarga tak mampu melakukan kremasi.
"Sekitar 40 hingga 45 mayat terlihat mengambang," ujar pejabat distrik Chausa, Ashok Kumar.
Pemerintah setempat mengkhawatirkan jika kejadian tersebut malah membuat penyebaran covid-19 semakin menyebar luas.
Mayat-mayat yang mengapung tersebut bisa saja digigit anjing atau binatang buas lainnya.
Diperkirakan mayat-mayat tersebut mengapung sudah lima hingga tujuh hari, menurut laporan warga sudah tercium bau busuk dari Sungai Gangga.
"Kondisinya sudah kembung dan berada di air setidaknya lima sampai tujuh hari," kata KK Upadhay.
Pemerintah setempat masih melakukan penyelidikan terkait pembuangan mayat ke Sungai Gangga.
Menurut tradisi yang berlaku di India, tidak ada satu pun tradisi yang membuang mayat ke sungai.
Saat ini India dilanda tsunami covid-19 yang menakutkan. Pihak kesehatan setempat bekerja 24 jam dalam sehari untuk melawan virus covid-19.
Semua tempat krematorium penuh dengan pasien covid, hingga menyebabkan langit India dipenuhi asap.***