“Kami juga akan memantau reaksi kekuatan nuklir anggota Nato lainnya, Perancis dan Inggris. Kekuatan nuklir strategis mereka tidak meliputi keseimbangan hulu ledak nuklir dan kapal induk dalam persiapan perjanjian antara Uni Soviet dan Amerika Serikat,” katanya.
Adapun mengenai pidato Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Warsawa Polandia, Medvedev mengomentari, Biden berbicara tentang masyarakat Rusia di depan kerumunan orang Polandia.
Dengan pedas ia mengatakan bahwa pidato Biden tersebut adalah khutbah ala tradisional Mesianik Amerika yang sesuai dengan kepikunannya. Mantan Presiden Rusia periode 2008 - 2012 itu juga menyebut argumen Biden tidak adil dan konyol.
“Siapa laki-laki tua aneh ini, bicara dengan tatapan bingung orang Polandia? Kenapa dia memohon-mohon pada orang-orang di negara lain saat dia punya banyak masalah di dalam (negeri, red)?” tanyanya.
Medvedev juga mempertanyakan alasan Rusia untuk mendengar perkataan seorang politisi dari negara musuh yang menebar kebencian terhadap negaranya.
“Kenapa masyarakat Rusia harus mempercayai pemimpin Amerika Serikat yang melancarkan perang terbesar di abad 20 dan 21, tapi mengecam kami dengan agresif?” pungkasnya.***