Pendaki Indonesia Capai Puncak Gunung Eiger Di Tengah Cuaca Ekstrem

- 11 September 2023, 06:11 WIB
Suhu panas ekstrem di ujung musim panas menyambut tim pendaki asal Indonesia di Kota Chamonix, sekitar kawasan Pegunungan Alpen, Swiss.
Suhu panas ekstrem di ujung musim panas menyambut tim pendaki asal Indonesia di Kota Chamonix, sekitar kawasan Pegunungan Alpen, Swiss. /Istimewa/

Akibat cuaca panas ekstrem yang melanda Eropa, pendakian ke Mont Blanc terpaksa tertunda karena jalur pendakian ditutup.

“Informasi kami terima mendadak, Mont Blanc ditutup karena gletser atau bongkahan es besar di jalurnya semakin retak dan menganga akibat gelombang panas, tak aman untuk pendakian,” kisah Iwan lewat sambungan telepon langsung dari Swiss. 

Baca Juga: Pembangunan Rumah Yatim Al Misbah dan Alquran Center Yayasan Darul Hikam Dimulai, Rampung Tahun Depan

Empat orang pendaki Indonesia Iwan Irawan, Nurhuda, Muhammad Wahyudi, dan Muhammad Miftakhudin memutuskan melanjutkan ekspedisi menuju puncak kedua, yakni Matterhorn pada ketinggian 4.487 Mdpl. Berawal dari Desa Zermatt, desa terdekat menuju Matterhorn, cuaca lagi-lagi tak sesuai dengan rencana, di Zermatt malah turun badai salju. 

“Sejak dari Zermatt Badai salju besar datang hingga menghadang kami di tengah jalur, tepatnya di Solvayhuette. Terlalu berbahaya untuk dilanjutkan hingga puncak Matterhorn. Akhirnya kami kembali ke Zermatt,” ungkap Iwan. 

Usai memulihkan fisik dan mental selama tiga hari, empat orang pendaki Indonesia kembali melanjutkan misi ketiga, Gunung Eiger pada ketinggian 3.967 Mdpl. Menurut Iwan, Gunung Eiger secara teknis termasuk satu dari pendakian tersulit di dunia.

Baca Juga: Fuji Kedapatan Kencan Dengan Kapten Timnas Asnawi, Sudah Move On dari Thoriq?

Gunung Eiger pula yang menjadi inspirasi dari nama brand perlengkapan luar ruang asal Bandung; EIGER Adventure. 

“Jalur pertama ke puncak Eiger kami coba lewat Heckmair, tapi pijakan di atas es dinding Eiger jalur Heckmair terus menerus runtuh karena cuaca panas. Akhirnya kami ubah jalur melalui West Flank. Kondisi salju yang mencair karena suhu panas juga terjadi di jalur West Flank, namun jalurnya tidak seberbahaya jalur Heckmair,” cerita Iwan. 

Batu cadas tajam dipijak dan digenggam erat, tangan dan kaki meraih es dan mendaki vertikal, memanjat lereng Eiger dengan teknik juga standar keselamatan tinggi.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah