Mengenal Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Berjuang untuk Keadilan Sosial

- 23 September 2023, 19:52 WIB
Mengenal Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Berjuang untuk Keadilan Sosial
Mengenal Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Berjuang untuk Keadilan Sosial /

 

BERITA KBB - Jose Mujica, atau yang lebih akrab disapa Pepe, adalah mantan presiden Uruguay yang terkenal dengan gaya hidupnya yang sederhana dan rendah hati. Ia pernah menyandang gelar “presiden termiskin di dunia” karena ia menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal dan menolak untuk tinggal di istana presiden. Siapa sebenarnya sosok Jose Mujica dan apa saja prestasi dan perjuangannya?

 

Jose Mujica lahir pada 20 Mei 1935 di Montevideo, ibu kota Uruguay. Ia berasal dari keluarga miskin yang hidup di pinggiran kota. Ayahnya meninggal saat ia masih kecil akibat bangkrut. Jose Mujica terpaksa bekerja sejak usia dini untuk membantu keluarganya. Ia juga gemar bersepeda dan pernah menjadi pembalap sepeda.

 

Pada tahun 1960-an, Jose Mujica bergabung dengan gerakan revolusioner sayap kiri yang bernama Tupamaros, yang terinspirasi oleh revolusi Kuba. Tupamaros melakukan berbagai aksi perlawanan terhadap rezim otoriter yang berkuasa di Uruguay saat itu, seperti pembakaran, penculikan, dan pembunuhan. Jose Mujica menjadi salah satu pemimpin gerilyawan Tupamaros dan terlibat dalam beberapa operasi berbahaya.

Baca Juga: Daftar Rating Acara TV 22 September 2023: Mentari TV Salip RCTI, Takdir Cinta Yang Kupilih Tak Terkalahkan

 

Pada tahun 1970, Jose Mujica tertembak enam kali oleh polisi dan ditangkap. Ia divonis bersalah atas pembunuhan seorang polisi dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia sempat dua kali melarikan diri dari penjara, tetapi selalu tertangkap kembali. Ia menghabiskan 14 tahun di penjara dengan kondisi yang sangat buruk. Ia disiksa, diisolasi, dan bahkan pernah dimasukkan ke dalam sumur selama dua tahun.

 

Pada tahun 1985, setelah rezim militer runtuh dan demokrasi dipulihkan, Jose Mujica dan tahanan politik lainnya dibebaskan berdasarkan amnesti umum. Tupamaros kemudian beralih menjadi partai politik legal yang bergabung dengan koalisi sayap kiri yang disebut Frente Amplio (Front Luas). Jose Mujica menjadi salah satu tokoh utama partai tersebut.

 

Jose Mujica menikah dengan Lucia Topolansky, mantan anggota Tupamaros yang juga menjadi politisi. Mereka tinggal di sebuah pertanian kecil di luar Montevideo dan menanam bunga sendiri. Mereka tidak memiliki anak, tetapi memiliki seekor anjing tiga kaki bernama Manuela.

 Baca Juga: Terjadi Lagi, Pencurian Modus Geser Tas di Jakarta Selatan, Korban Rugi Belasan Juta Rupiah

Pada tahun 2009, Jose Mujica mencalonkan diri sebagai presiden Uruguay dan berhasil memenangkan pemilihan umum dengan 52% suara. Ia dilantik sebagai presiden ke-40 Uruguay pada 1 Maret 2010. Selama menjabat sebagai presiden, ia hanya mengambil gaji sebesar 12.000 dolar AS per bulan, yang merupakan gaji presiden termurah di dunia saat itu. Ia menyumbangkan 90% gajinya untuk amal, terutama untuk membantu orang miskin dan pengusaha kecil.

 

Jose Mujica juga menolak untuk tinggal di istana presiden yang mewah dan lebih memilih untuk tetap tinggal di pertaniannya yang sederhana. Ia mengatakan bahwa ia hidup sesuai dengan kebutuhan dan prinsipnya. Ia menganggap orang miskin adalah mereka yang terus bekerja keras untuk mempertahankan gaya hidup mahal dan selalu menginginkan lebih banyak.

 

Sebagai presiden, Jose Mujica menerapkan sejumlah program keadilan sosial yang mencakup luas warga negaranya. Beberapa program tersebut antara lain adalah legalisasi aborsi, legalisasi pernikahan sesama jenis, legalisasi penjualan ganja yang dikontrol negara, reformasi pendidikan, reformasi kesehatan, peningkatan upah minimum, peningkatan tunjangan pensiun, dan penghapusan pajak untuk orang miskin.

 

Jose Mujica juga menjalin aliansi dengan sejumlah negara sahabat dan berusaha untuk meningkatkan pengaruh diplomatik dan perdagangan Uruguay di kawasan Amerika Latin. Ia dikenal sebagai salah satu pendukung integrasi regional dan kerjasama antar negara. Ia juga aktif dalam isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

 

Pada tahun 2015, Jose Mujica mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh Tabare Vazquez, mantan presiden yang juga berasal dari Frente Amplio. Jose Mujica kembali menjadi senator dan tetap berperan dalam politik Uruguay. Ia juga mendapat penghargaan dan penghormatan dari berbagai negara dan organisasi internasional.

 

Jose Mujica adalah sosok yang menginspirasi banyak orang dengan gaya hidupnya yang sederhana dan perjuangannya untuk keadilan sosial. Ia membuktikan bahwa seorang pemimpin tidak perlu hidup mewah dan korup, tetapi bisa hidup sederhana dan jujur. Ia juga menunjukkan bahwa seorang revolusioner tidak perlu menggunakan kekerasan, tetapi bisa menggunakan demokrasi dan dialog. Ia adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya dan lingkungannya.***

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah