Paus Fransiskus Mendoakan Korban dan Mendesak Dihentikannya Kekerasan di Israel dan Gaza

- 9 Oktober 2023, 20:44 WIB
Paus Fransiskus Mendoakan Korban dan Mendesak Dihentikannya Kekerasan di Israel dan Gaza
Paus Fransiskus Mendoakan Korban dan Mendesak Dihentikannya Kekerasan di Israel dan Gaza /

 

BERITA KBB - Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, mengungkapkan keprihatinan dan kesedihannya atas eskalasi kekerasan di Israel dan Gaza, yang telah menewaskan ratusan orang, termasuk anak-anak. Dalam pidato mingguannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada hari Minggu, 8 Oktober 2023, Paus Fransiskus menyatakan solidaritasnya dengan keluarga korban dan mendoakan semua orang yang mengalami saat-saat penuh teror dan kesedihan.

 

Paus Fransiskus juga menyerukan diakhirinya serangan dan senjata, karena harus dipahami bahwa terorisme dan perang tidak membawa solusi, melainkan hanya kematian dan penderitaan bagi banyak orang yang tidak bersalah. “Perang adalah kekalahan. Semua perang adalah kekalahan. Mari kita berdoa untuk perdamaian di Israel dan Palestina,” ujarnya.

 

Seruan Paus Fransiskus ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Sejak Sabtu, 7 Oktober 2023, Hamas telah meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel, sebagai balasan atas pembunuhan seorang komandan militernya oleh pasukan Israel. Israel pun membalas dengan melakukan serangan udara ke Gaza, menghancurkan gedung-gedung, terowongan, masjid, dan rumah pejabat Hamas.

 Baca Juga: Brighton vs Liverpool: Salah Cetak Dua Gol, Tapi The Reds Gagal Menang

Konflik antara Israel dan Palestina memanas sejak awal Oktober 2023, ketika kelompok militan Hamas menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel sebagai balasan atas penindasan Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Israel pun melakukan serangan balasan dengan menggempur Jalur Gaza, tempat Hamas bermarkas, dengan serangan udara dan artileri.

 

Menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 410 orang, termasuk 20 anak-anak. Sementara itu, menurut otoritas medis Israel, serangan roket Hamas telah menewaskan 700 orang Israel dan melukai lebih dari 2.000 orang lainnya.

 

Konflik ini merupakan yang terparah sejak tahun 2014, ketika perang selama 50 hari antara Israel dan Hamas menewaskan lebih dari 2.200 orang Palestina dan 73 orang Israel. PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, China, dan negara-negara Arab telah mengecam kekerasan ini dan mendesak agar dilakukan gencatan senjata secepatnya.

 Baca Juga: Daftar Rating Acara TV 8 Oktober 2023: Trio Sinetron Lolos dari Kutukan Bola, Rating dan Share Naik Signifikan

Upaya diplomasi internasional untuk menghentikan kekerasan terus dilakukan oleh berbagai negara dan organisasi, termasuk PBB, AS, Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Eropa. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda gencatan senjata yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa operasi militer di Gaza akan berlanjut sampai tujuan keamanan Israel tercapai. Ia juga menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan menyebarkan propaganda palsu. Di sisi lain, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa serangan ini akan menyebar ke Tepi Barat dan Yerusalem. Ia juga menuntut agar Israel mengakhiri blokade yang telah diberlakukan di Gaza sejak tahun 2007.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x