Umat Muslim Berduka, Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Sabah "Sang Diplomat Arab", Meninggal Dunia

30 September 2020, 14:02 WIB
Emir Kuwait Syekh Sabah Al-Ahmad Al Jaber Al-Sabah meninggal dunia pada Selasa 29 September 2020. /Instagram/@kbri_kuwait/

BERITA KBB- kabar wafatnya Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah, membawa duka bagi dunia, khususnya bagi umat muslim. Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah telah meninggal dunia pada usia 91 tahun, Selasa (29/9/2020) waktu setempat dilansir media pemerintah setempat.

"Ia meninggal di Amerika Serikat,” ujar Syekh Ali Jarrah al-Sabah, Menteri yang bertanggung jawab atas urusan kerajaan, dalam pernyataan yang diumumkan di televisi lokal, seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (30/9/2020).

Sheikh Al-Sabah diterbangkan ke AS pada bulan Juli untuk perawatan medis setelah menjalani operasi di Kuwait, seperti dilansir saudi gazette.
Pada masa hidupnya dia telah memimpin negara produsen minyak itu sejak 2006 dan telah mengawasi kebijakan luar negeri Kuwait selama lebih dari 50 tahun.

Baca Juga: 5 Hal Ini Ternyata Bisa Membuka Pintu Rezeki, No 3 Dengan Menikah

Baca Juga: Amalkan, Doa Mustajab Agar Segera Mendapat Jodoh

Ia dijuluki sebagai “Dean of Arab Diplomacy“/Pejabat Tinggi Diplomasi Arab atas upayanya untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara yang mendukung Irak.

Hal itu terjadi selama Perang Teluk pada tahun 1990-1991 ketika negara Kuwait diserang oleh pasukan Irak. Dia baru-baru ini diberi penghargaan bergengsi langka oleh Presiden AS Donald Trump atas upaya diplomatik regional dan globalnya yang terkemuka.

“Seorang pemimpin di Timur Tengah selama beberapa dekade, Al-Sabah telah menjadi teman dan mitra yang benar-benar tak tergoyahkan bagi AS,” kata AS dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Hidup Setelah Hilang Selama 2 Hari Saat Mendaki di Taman Arizona

Baca Juga: Tren fesyen terbaru: Gaya Seleb Korea dengan Tas Besarnya

Legion of Merit adalah Gelar Panglima Tertinggi, merupakan penghargaan bergengsi yang jarang diberikan, yang hanya dapat diberikan oleh presiden AS.

Biasanya penghargaan tersebut diberikan kepada kepala negara atau kepala pemerintahan negara lain. Penghargaan ini terakhir diberikan pada tahun 1991.

Oktober lalu, Sheikh Sabah mengalami gangguan kesehatan lagi saat berada di Kuwait. Kemudian dibawa dan dirawat di rumah sakit AS selama perjalanannya untuk pertemuan dengan presiden AS.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler