Network
BERITA KBB - Surabi, adalah salah satu jenis jajanan tradisional khas Sunda yang cukup legendaris, karena kehadirannya yang tak hilang oleh zaman. Dengan berbagai inovasi, Surabi mampu bertahan diantara berbagai jenis jajanan kekinian.
Dengan berbahan dasar tepung beras dan kelapa, Surabi biasa disajikan dengan 2 jenis rasa yang berbeda yaitu, manis dan asin.
Di kota Bandung sendiri, akan sangat mudah menemukan jajanan ini. Biasanya pedagang di pinggir jalan banyak yang menjualnya. Dengan suasana akhir-akhir ini yang cenderung dingin, Surabi cukup enak untuk dinikmati sebagai santapan pagi dan malam hari.
Baca Juga: Jadwal SCTV Sabtu 4 Februari 2023, Ada Rindu Bukan Rindu, Tajwid Cinta, FTV dan House of Mama GigiKebanyakan Surabi yang dijual dipinggir jalan adalah Surabi polos (tanpa topping), Surabi Oncom, dan Surabi Telur.
Untuk Surabi polos, Anda bisa menikmatinya dengan 2 rasa berbeda yaitu bisa di tambahkan dengan kuah kinca yang manis atau bahkan disantap dengan berbagai jenis gorengan seperti tempe mendoan atau yang lainnya.
Dengan harga yang cukup murah, biasanya Surabi dijual dikisaran Rp 1.000.
Namun, seiring perkembangan zaman Surabi tak hanya dikenal sebagai jajanan pinggir jalan saja. Dengan berbagai inovasi, Surabi mampu beradaptasi menjadi salah satu jajanan tradisional yang kekinian.
Sebagai contoh, Waroeng Setiabudhi yang mampu menyajikan berbagai menu jajanan khas Sunda, dengan Surabi yang menjadi salah satu menu andalannya.
Selain itu Waroeng Setiabudhi juga menjual macam-macam menu jajanan lainnya seperti, berbagai jenis Mie Kuah dan Mie Yamin, dari Mie Bakso, Mie Ayam, hingga Bakso Malang, yang bisa disajikan dengan macam-macam jenis minuman panas seperti Bajigur dan Bandrek, atau dengan minuman dingin seperti Milkshake.
Di Waroeng Setiabudhi Anda bisa menemukan setidaknya 48 jenis Surabi dengan berbagai macam pilihan rasa dan topping. Dari Surabi Asin, Surabi Manis, hingga Surabi Buah semuanya dijual disini.
Baca Juga: Jadwal RCTI Sabtu 4 Februari 2023, Ada MasterChef Indonesia Season 10, Hati Sang Bidadari hingga Ikatan CintaDisuguhi suasana tradisional, Surabi pun dimasak menggunakan tungku arang, yang selama proses pembuatannya bisa dilihat, karena tungku yang memanjang diletakkan tepat di depan pintu masuk, sehingga Anda bisa mencium wangi khas dari Surabi yang sedang di panggang.
Dilengkapi dengan Live Music dan berbagai dekorasi yang khas juga properti kayu yang mendominasi, membuat suasana tradisional yang asri semakin terasa.
Waroeng Setiabudhi ini sudah ramai dikunjungi dari sejak hampir 14 tahun yang lalu, yaitu sikitar tahun 2009.
Target pasar yang dituju adalah kaum muda-mudi khususnya mahasiswa, karena letaknya yang strategis berada di lingkungan kampus, sehingga Waroeng Setiabudhi membanderol harga termurah di kisaran Rp 5.000 dan yang termahal di kisaran Rp 19.000. Cukup ramah di kantong bukan?
Nah, bagi Anda yang akan berlibur menghabiskan akhir pekan ini di Bandung, Waroeng Setiabudhi bisa menjadi salah satu wisata kuliner khas Sunda yang wajib dikunjungi.
Untuk lokasinya, Waroeng Setiabudhi berada di pusat kota Bandung sebelah utara, tepatnya di Jl. Dr. Setiabudhi No.175, Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung 40153.
Banyak disukai semua kalangan, Waroeng Setiabudhi mulai buka di sekitar jam 14.00 -24.00 WIB menjelang tengah malam. Tapi jangan heran, jika tempat ini selalu ramai dikunjungi, apalagi di akhir pekan.***
