Fenomena Awan Mirip Semar hingga Donald Trump di atas Gunung Merapi, Begini Arti dan Penjelasannya

13 November 2020, 09:56 WIB
Fenomena Awan Lenticular mirip Semar di Langit Sawangan, Magelang, Jawa Tengah. Fenomena itu membuah heboh karena muncul di tengah siaga Gunung Merapi, Kamis 12 November 2020. /Instagram @merapi_uncover

BERITA – Masyakat Jawa Tengah dihebohkan dengan penampakan awan berbentuk Semar di atas Gunung Merapi yang tengah dalam status Siaga pada Kamis, 12 November 2020.

Peristiwa tersebut dilihat warga setempat sekitar pukul 4.55 pagi. Penampakan awan berbentuk tokoh pewayangan tersebut sempat viral di media sosial Twitter.

Disamping pendapat awan mirip Semar, ada pula yang mengatakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi itu justru mirip lebih Presiden Donald Trump, hingga karakter kartun Barnacle Boy di Spongebob.

Baca Juga: Arya Saloka 'Ikatan Cinta' Posting Kata-Kata Romantis, Netizen: Duh Berasa Gua yang Digombalin

Baca Juga: Innalilahi, Aktor Bollywood Pemeran di Hostages Season 2, Asif Basra Ditemukan Tewas di Rumahnya

Foto itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover. Dalam postingannya, sang admin menuliskan bahwa bentuk awan mirip Semar di langit Gunung Merapi terlihat pagi ini.

"Awan pagi tadi, malah ada yang mirip Semar," tulis akun tersebut seperti dikutip dari KabarJoglosemar.com dalam artikel Ada Awan Bentuk Semar di Langit Gunung Merapi, Ini Penjelasan BMKG.

Tak cuma sang admin, rupanya ada juga warga yang mengabadikan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi yang terlihat tadi pagi.

Baca Juga: Deretan FTV yang Diperankan Mayang Yudittia, Tokoh Michelle di Ikatan Cinta RCTI, Mencapai Puluhan!!

Baca Juga: Catat! Kemnaker Cairkan Lagi Pembayaran Termin Kedua BSU

"(Teramati) di Jalan Blabak-Ketep KM 7 Ngaglik bawah, Sawangan Magelang," ujar seorang warganet yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi.

Dikatakan warga itu, awan mirip Semar di langit Gunung Merapi itu dilihatnya sekitar pukul 04:55 WIB. Dirinya juga berpendapat bahwa ada sedikit kemiripan awan dengan tokoh pewayangan Semar.

"Sebagai orang Jawa mas, ilmu cocoklogi ya mirip Kyai Semar," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Jodha Akbar ANTV Jumat 13 November, Hamid Mengunjungi Jodha di Kamarnya

Baca Juga: WOW! Ariel Noah feat Mirriam Eka Nyanyikan ‘Bukannya Aku Takut’, Berikut Lirik dan Videonya

Dirinya berharap kemunculan awan ini hanya hal biasa dan bukan pertanda akan datangnya sesuatu."Semoga awan biasa mas," harapnya.

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan hal itu sebagai fenomena alam biasa.

"Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung," ujar Sigit,

Baca Juga: Waode Sukses Raih Standing Ovation Seluruh Dewan Juri di Top 20 Academy Indosiar

Baca Juga: Kutip Ayat Alquran, Vladimir Putin Bikin Emmanuel Macron Mati Kutu Usai Singgung Umat Islam

Awan Lenticularis mulai terbentuk saat arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan.

Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan.

Baca Juga: Arya Saloka 'Ikatan Cinta' Posting Kata-Kata Romantis, Netizen: Duh Berasa Gua yang Digombalin

Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Inilah mengapa awan Lenticularis terbentuk.

"Biasa terjadi saat angin kencang bertiup melintasi puncak gunung," ujar Sigit. *** (Galih Wijaya/Kabar Joglo Semar)

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Kabar Joglo Semar

Tags

Terkini

Terpopuler