Untuk kalangan sopir angkot sendiri, Rahmat mengaku masih banyak yang keberatan dengan penggunaan aplikasi tersebut. Pihaknya sendiri berharap agar kebijakan penggunaan aplikasi tidak diberlakukan untuk sopir angkot.
“Ada sih (keberatan), angkot mah gak usah lah,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Adopsi MPP Kabupaten Badung untuk Maksimalkan Layanan Publik
Sementara itu, salah seorang sopir taksi online, Asep juga mengaku belum mengetahui aplikasi tersebut.
“Belum tahu, ribet,” katanya. Ia pun berkeluh kesah dengan kondisi taksi online yang tengah menurun.
“Ribet, apalagi sekarang pusing sopir online ditambah ini ribet,” ujarnya.
Di lain pihak, menurut salah seorang SPBU di Jalan Riau, Kota Bandung, Tedi Setiadi mengatakan masih banyak konsumen yang bertanya-tanya tentang aplikasi MyPertamina tersebut.
Baca Juga: Pemkot Bandung Adopsi MPP Kabupaten Badung untuk Maksimalkan Layanan Publik
Ia juga menyebut banyak yang mengalami kendala saat mendaftar yaitu error disebabkan jaringan telekomunikasi yang jelek.
“Banyak yang nanya-nanya (aplikasi), kita jelaskan daftarnya dulu. Sebagian kadang error kalau koneksi jelek,” ujarnya.