BERITA KBB- Sampai sekarang masih banyak stigma negatif terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri.
PMI identik dengan cerita luka, seperti pekerja yang disiksa, ada yang bunuh diri atau bahkan banyak berita viral tentang hal negatif yang dilakukan PMI semasa bekerja.
Fitrian Jaya, pahlawan devisa asal Jember Jawa Timur, adalah contoh bahwa masih banyak PMI yang mengisi waktu luang untuk hal positif bahkan memerangi stigma negatif dengan karya seni.
Yuk mengenal sosok Fitrian Jaya PMI pecinta seni ini lebih dekat!
PMI pecinta Seni ini adalah anak dari seorang Ibu bernama Sulastri dan ayah bernama Ponijan, seniman yang juga member aktif dari Himpunan Pemuda Gondo Sari (Himpago).
Lahir di tengah keluarga seniman, Fitrian jaya telah terjun ke dunia seni sejak kelas 2 Sekolah Dasar.
Baca Juga: Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi Punya Jurus Jitu untuk Menutup Celah Rentenir
Ia mengawali kecintaannya pada seni dengan belajar menyanyikan lagu jawa Jangkrik Genggong.
Sosok yang punya semangat tinggi untuk belajar something new, Fitrian Jaya dengan tekun belajar banyak hal selain seni seperti : hair styles, make up, fashion design, zumba dan lain-lain.
Ia cukup mahir make up dan hair stylish setelah belajar di salon Gunawan.
Meski demikian menjadi menyanyi campur sari dan penari menjadi hal paling istimewa baginya.
Pernah tertarik pada dunia politik dan ingin belajar banyak tapi hati akhirnya lebih memilih menekuni dunia seni hingga saat ini.
Almarhum H Misman, tokoh penari Remong terkenal dari Jember yang juga masih saudara dari pihak ayahnya adalah sumber inspirasi dan panutannya hinga kini.
H Misman mengajarkan bahwa tidak ada ukuran siapa yang boleh berkarya untuk mencintai seni, kaya atau miskin, tua atau muda, mari kita lestarikan dan junjung tinggi seni budaya bangsa.
Firian Jaya mengaku merasa terpanggil untuk melestarikan seni budaya bangsa sebagai cara ikut andil mengimbangi gencarnya budaya asing yang banyak mempengaruhi generasi muda.
Tak banyak hambatan dalam belajar maupun menyelami dunia seni karena semua mengalir alami, lingkungan keluarga dan cycle sangat mendukung menjadikan Fitrian Jaya seniman juga ingin berbagi pengetahuan seninya dengan generasi muda.
Memiliki Sanggar Tari saat masih tinggal di kampung halaman, ia mengajarkan berbagai jenis tari dan lagu daerah kepada anak- anak di lingkungannya.
Ia juga menerima pesanan khusus dari sekolah-sekolah sebagai Graduation Organizer sekaligus membantu dengan pelatihan tari dan make up para penampil dalam acara.
Tak banyak kesulitan dalam mengekpresikan kecintaannya pada dunia seni bukan berarti hidup selalu indah seperti foto profil.
"Menggelar sajadah panjang dan mengadukan semua kesulitan dalam hidup kepada sang pencipta alam, Allah SWT adalah support system terbaik Fitrian Jaya saat kondisi terburuk datang.
Fitrian mengaku punya banyak teman tapi memilih untuk hidup tanpa best friend dan low profile untuk menghindari drama kehidupan.
Ia juga tak ingin membebani keluarga terutama ayah bunda tercintanya yang harus merawat adiknya yang sakit.
Baca Juga: Link Tes Ujian Cuek Viral di TikTok, Seberapa Cuek Pasanganmu?
Sementara itu, dengan niat untuk menata masa depan yang lebih baik, Ia rela meninggalkan profesi utamanya sebagai pekerja pabrik, memutuskan merantau ke Singapura pada tahun 2014.
Meski telah jauh dari kampung halaman, Fitrian Jaya tak melupakan passion yang kuat dalam dirinya untuk terus mencintai dunia seni.
Ia lalu bergabung sebagai volunteer dengan DXTC sebuah Training Center yang di dirikan oleh bu Nisa dan bergerak di bidang pelestarian seni budaya dan .
Dalam perjalanannya DXTC banyak bekerja sama dengan komunitas HPLRTIS di berbagai acara penting yang berkaitan dengan PMI, dengan ini Fitrian Jaya beberapa kali ikut ambil peran sebagai salah satu penampil budaya daerah Indonesia.
Baca Juga: Rentenir dan Pinjol Menjerat Para Pedagang Pasar Tradisional Cimindi
Terakhir ia tampil meramaikan acara Panggung Gembira di KBRI Singapura pada Minggu, 4 September 2022 membawakan tari Jaipongan dan Jaranan.
Fitrian Jaya juga sering ikut kejuaraan seni antar sesama PMI, antara lain : We Got Talent bersama FAST tahun 2019 juara 2 solo tradisional dance mix, di IT juara 1 lomba menyanyi.
Ia juga masih aktif mendesain busana menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti plastik, tisu, masker dan lain- lain.
Mengakhiri sesi wawancara online melalui aplikasi messenger, Fitrian Jaya berbagi kata sakti yang jadi prinsip hidupnya, " Jadilah orang yang Jujur meski kita tidak dipandang baik dan dimana bumi dipijak di situ langit di junjung."
"Untuk teman-teman PMI, ayo kita isi waktu luang kita dengan hal positif dan belajar banyak hal untik menjadi lebih baik dari diri kira yang kemarin", kata Fitrian Jaya.
Demikian Kilas balik sosok Fitrian Jaya, PMI pecinta seni yang belum lama ini mengisi acara Panggung Gembira di KBRI dalam rangkaian acara peringatan HUT kemerdekaan RI ke 77 di Singapura.***