JPU Kembali Hadirkan ART Hingga Ajudan Sambo, Kini Romer Peragakan Posisi Terdakwa Saat Brigadir J Tewas!

- 11 November 2022, 13:26 WIB
BREAKING NEWS! Hakim dan JPU 'Mencium' Aroma Kebohongan Saat Kesaksian ART Susi di Persidangan Terdakwa Bharada E
BREAKING NEWS! Hakim dan JPU 'Mencium' Aroma Kebohongan Saat Kesaksian ART Susi di Persidangan Terdakwa Bharada E /Tangkap layar YouTube PN Jaksel/
 
 
BERITA KBB - Jaksa penuntut umum (JPU) kembali menghadirkan sederet asisten rumah tangga (ART) serta ajudan atau Aide de Camp (ADC) Ferdy Sambo dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu 9 November 2022.
 
Salah satu ajudan Ferdy Sambo yang dihadirkan sebagai saksi yakni Adzan Romer untuk memberikan keterangan atas terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
 
Dalam persidangan, Adzan Romer menceritakan momen genting saat menemui Brigadir J tergeletak berlumuran darah.
 
 
Ia pun turut memperagakan ulang soal kondisi atau posisi para terdakwa.
 
Mulanya, salah seorang anggota majelis hakim PN Jakarta Selatan menanyakan soal keberadaan Romer saat insiden penembakan. 
 
Romer mengaku saat itu dia sedang berada di luar rumah dinas Ferdy Sambo atau tempat kejadian perkara (TKP) penembakan.
 
"Itu yang di luar tidak ada (orang lagi)?" tanya majelis hakim kepada Romer.
 
"Tidak ada, ada Kodir saja yang mulia," jawab Romer.
 
"Ketika saudara mendengar tembakan, itu saudara lihat Kuat gak?" tanya lagi majelis hakim.
 
"Tidak melihat yang mulia," jawab Romer.
 
"Ricky?" tanya hakim.
 
"Tidak melihat yang mulia," jawab Romer.
 
Baru setelah itu, Romer menyatakan kalau dirinya masuk ke dalam rumah berlantai dua itu.
 
 
Romer masuk melalui akses pintu dapur. Saat sedang melangkah masuk, Romer mengaku bertemu dengan Ferdy Sambo.
 
Setelah masuk ke ruang tengah lantai satu, Romer menyatakan baru bertemu dengan Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal, bahkan Richard Eliezer atau Bharada E.
 
"Di dalam kan saudara sudah masuk nih, sudah masuk, coba itu Kuat sudah di dalam juga?" tanya majelis hakim.
 
"Ada yang mulia," jawab Romer.
 
"Kuat ada, Ricky ada, Richard ada?" timpal Hakim.
 
"Ada yang mulia," jawab Romer memastikan.
 
Setelah itu, majelis hakim meminta untuk Romer memperagakan ulang di mana posisi Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
 
Tak hanya itu, Romer juga diminta untuk menunjukkan di mana saja posisi ajudan lain seperti Daden Miftahul Haq, Richard Eliezer, bahkan lokasi jenazah Yoshua tergeletak.
 
"Coba peragakan situasi di mana korban, Ricky dan Kuat tuh di mana bersama teman - teman saudara di mana?" perintah hakim ke Romer.
 
"Korban dekat tangga, jadi di sini ada tangga di situ korban. Om Kuat dekat tangga tapi agak jauh, di dekat kolam ikan yang ada di dalam rumah," ujar Romer.
 
Romer menjelaskan, awal mula dirinya masuk melalui dapur juga turut bertemu Ricky dan sempat bertanya kepadanya.
 
Hanya saja, Ricky tak melontarkan jawaban apapun, lantas Romer langsung bergegas ke dalam karena melihat sudah ada jenazah di dekat tangga dan menghampiri Richard Eliezer.
 
"Saya tanya (Ricky) ada apa, tidak dijawab, saya lihat jenazah di situ melihat almarhum tergeletak. Lalu saya maju ke sini, saya awalnya bertanya ke pada Richard Eliezer (Bharada E), ada apa Chad?," ujar Romer.
 
"Tapi karena saya juga takut pak, jadi saya berubah haluan seperti ini pak (balik badan). Jadi saya bisa melihat semua orang di sini pak karena saya belum tahu di dalam terjadi apa," lanjut Adzan.
 
Namun saat itu, Ricky dan Kuat Ma'ruf terlihat hanya berdiam diri di dekat kolam ikan yang ada di dalam rumah dinas Ferdy Sambo.
 
Dengan mendekat ke Ricky, Romer mengaku berkali - kali menanyakan apa yang sebenarnya sudah terjadi.
 
Akan tetapi, lagi - lagi Ricky tak berbicara apapun dengan Romer pada saat itu.
 
"Saya tatapan dengan Bang Ricky, jadi saya sempat kontak, ada apa Bang? Seperti itu," ujar Adzan.
 
Romer juga mengaku mendengar suara tangisan Putri Candrawathi dari dalam kamar. 
 
Hanya saja, saat ditanyakan majelis hakim apa penyebab Putri Candrawathi menangis, Romer tidak mengetahui.
 
"Abis itu saya masuk, saya langsung nyamperin Richard karena saya nyari Ibu karena pas Bapak keluar itu (ada perintah) 'Menunggu di dalam' jadi saya sambil mengarah ke kamar Ibu, saya dengar Ibu nangis dari luar, tapi saya tidak melihat Ibu di dalam saya cuma dengar suara nangis saja," ujar Romer.
 
"Nangisnya karena apa? Apakah karena si korban meninggal atau apa atau ada alasan lain?" tanya majelis hakim.
 
"Tidak tahu yang mulia," jawab Romer.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x