Network
BERITA KBB - Natal dan Tahun baru hanya tinggal menghitung hari, Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa terdapat 166.791 personel dari berbagai instansi yang akan dikerahkan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023.
"Terdiri dari 101 ribu personil Polri, kemudian ditambah dengan dari TNI, Panglima TNI sampaikan ada 23 ribu, dan sisanya dari seluruh stakeholder terkait," kata Sigit setelah rapat terbatas persiapan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.
Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa terdapat 56.636 objek yang akan diamankan dalam perayaan Natal hingga Tahun Baru mendatang.
Baca Juga: Vivo X90 Series Pro dan Plus Berapa Harganya? Simak Bocoran Spesifikasi HP Terbaru 2023
Lingkungan tersebut antara lain seperti gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan objek kegiatan perayaan tahun baru.
"Ada 2.629 posko yang kita siapkan, terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu," katanya.
Secara khusus, Sigit juga akan melakukan pengamanan untuk malam perayaan Natal hingga momentum Natal.
Dalam kegiatan pengamanan tersebut, Densus 88 akan dikerahkan.
Baca Juga: RM BTS Beri Kabar Tentang Pembuatan Indigo Hingga Melepas Jin Wamil atau Wajib Militer
Polri akan melibatkan kerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, dan ormas seperti Banser NU, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Muhammadiyah, GP Ansor dan lainnya saat Pengamanan dalam menjelang Natal dan ketika Natal.
"Sehingga kemudian ini juga menunjukkan bagian dari proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia," ujarnya.
Polri memastikan keamanan untuk aktivitas ekonomi guna memenuhi kebutuhan warga masyarakat seperti arus logistik pupuk untuk ternak, logistik BBM hingga logistik sembako.
"Itu kita berikan kegiatan untuk bisa beroperasional seperti biasa, sementara sisanya kita berlakukan pengaturan," katanya.
Dalam antisipasi mencegah kepadatan saat Natal dan Tahun Baru 2023, Polri juga akan melakukan pengaturan lalu lintas.
"Artinya pada saat memang situasi sangat padat khususnya di jalan tol tentu akan kita berlakukan proses rekayasa mulai dari contraflow sampai dengan one way atau satu arah," kata Sigit.***
