Polusi Udara Jadi Resiko Besar Hidup di Asia Selatan Selain di Indonesia

- 31 Agustus 2023, 12:50 WIB
Polusi Udara Jadi Resiko Besar Hidup di Asia Selatan Selain di Indonesia
Polusi Udara Jadi Resiko Besar Hidup di Asia Selatan Selain di Indonesia /

BERITA KBB - Polusi udara adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia di dunia. Menurut sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh Institut Kebijakan Energi Universitas Chicago (EPIC), polusi udara telah mengurangi harapan hidup rata-rata global sebesar 2,3 tahun. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Asia Selatan adalah wilayah yang paling terdampak oleh polusi udara, dengan rata-rata harapan hidup berkurang sekitar lima tahun.

Laporan tersebut, yang disebut sebagai Indeks Kualitas Hidup Udara (AQLI), mengukur dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia dengan menggunakan data satelit dan model atmosfer. Laporan tersebut juga membandingkan tingkat polusi udara dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merekomendasikan batas maksimum konsentrasi partikel halus (PM2.5) sebesar 10 mikrogram per meter kubik.

PM2.5 adalah partikel berukuran sangat kecil yang dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti asma, stroke, penyakit jantung, dan kanker2. Laporan tersebut menemukan bahwa tidak ada satu pun negara di dunia yang memenuhi standar WHO untuk PM2.5, dan hanya tiga persen kota di dunia yang memenuhinya.

 Baca Juga: Daftar Rating Sinetron Kamis, 31 Agustus 2023, Takdir Cinta Yang Kupilih SCTV Jadi Sinetron TOP 1 Share

Asia Selatan adalah wilayah dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, dengan rata-rata konsentrasi PM2.5 mencapai 58 mikrogram per meter kubik, atau hampir enam kali lipat dari standar WHO1. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa enam negara di Asia Selatan, yaitu Bangladesh, India, Pakistan, Nepal, Sri Lanka, dan Afghanistan, bertanggung jawab atas 23 persen dari total beban global polusi udara.

 

Dampak polusi udara terhadap harapan hidup di Asia Selatan sangat signifikan. Laporan tersebut memperkirakan bahwa jika tingkat polusi udara saat ini bertahan sepanjang hidup mereka, rata-rata penduduk Asia Selatan akan kehilangan lima tahun dari usia harapan hidup mereka. Di beberapa daerah yang paling tercemar, seperti Delhi di India dan Dhaka di Bangladesh, penurunan harapan hidup bisa mencapai lebih dari delapan tahun.

 

Laporan tersebut juga menyoroti manfaat potensial dari mengurangi polusi udara di Asia Selatan. Jika negara-negara di wilayah tersebut dapat menurunkan tingkat polusi udara mereka sebanding dengan apa yang dicapai China dalam tujuh tahun terakhir, yaitu sekitar 40 persen, rata-rata penduduk Asia Selatan dapat hidup lebih lama sekitar 2,6 tahun. Jika mereka dapat memenuhi standar WHO untuk PM2.5, rata-rata harapan hidup mereka dapat meningkat sekitar 6,5 tahun.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x