28 September Hari Kereta Api, Simak Sejarah Evolusi Perkeretaapian Indonesia dan Link Twibbon, Railfans Masuk!

- 27 September 2023, 20:58 WIB
28 September Hari Kereta Api, Simak Sejarah Evolusi Perkeretaapian Indonesia dan Link Twibbon, Railfans Masuk!
28 September Hari Kereta Api, Simak Sejarah Evolusi Perkeretaapian Indonesia dan Link Twibbon, Railfans Masuk! /PT KAI/HUMAS/PT KAI
 

Berita KBB - Kamis 28 September 2023 di Indonesia bertepatan dengan Hari Kereta Api. Penasaran dengan sejarah perkeretaapian Indonesia? Berikut ini rangkuman sejarah dan link twibbon keren untuk memperingati momentum tersebut.

Hari Kereta Api 28 September diperingati sebagai hari ulang tahun PT KAI. Tahun 2023 ini, perusahaan kereta api tersebut memasuki usia ke-78 tahun, yang artinya sejarah dari perkeretaapian nasional ini bisa ditarik hingga tahun 1945.

Namun, menurut laman resmi PT KAI, sejarah perkeretaapian Indonesia sebenarnya sudah jauh dimulai sejak masa kolonial Belanda abad 19.

Baca Juga: OJK Panggil Adakami Klarifikasi Informasi di Sosmed

Pada 17 Juni 1864, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J. Baron Sloet van de Beele membangun jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden atau dikenal dengan rute Solo-Yogyakarta, dengan titik pencangkulan awal di Desa Kemijen.


Pembangunan jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden itu dikerjakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) dengan lebar rel 1435 mm.


11 tahun kemudian, pada 8 April 1875, pemerintah Hindia Belanda melalui Staatsspoorwegen (SS) membangun jalur kereta api nasional, dengan rute awal Surabaya-Pasuruan-Malang.


Melihat potensi dari jaringan perkeretaapian yang dibangun SS, para investor swasta pun turut membangun jalur trem di berbagai daerah, antara lain Semarang, Cirebon, Pasuruan, Kediri, Malang, Madura, serta jalur KA di Deli Sumatra.


Beberapa tahun ke depan, pemerintah Hindia Belanda mulai membangun jalur KA di luar Pulau Jawa, yakni di Aceh tahun 1876, Sumatra Utara tahun 1889, Sumatra Barat 1891, Sumatra Selatan 1914, dan Sulawesi pada tahun 1922.


Pemerintah Hindia Belanda belum sempat memulai pembangunan jalur KA di Kalimantan, Bali, dan Lombok. Menurut situs PT KAI, tahapan hanya sampai ke studi kemungkinan pemasangan jalan rel.


Hingga tahun 1928, wilayah Nusantara memiliki total 7.464 kilometer panjang jalur KA dan trem, dengan rincian 4.089 kilometer milik pemerintah dan 3.375 kilometer merupakan jalur milik swasta.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: PT KAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x