“Mungkin seminggu atau dua minggu kedepan jika masih belum turun hujan maka akan menjalankan shalat ini lagi. Tentu dalam pelaksanaannya nanti akan mempersiapkan lebih matang lagi sehingga lebih maksimal dari segi jumlah jamaahnya,” tuturnya.
Sementara itu Prof. Miftah dalam khutbahnya mengatakan bahwa Shalat Istisqa ini harus dijadikan sebagai momentum untuk muhasabah diri dengan menginstropeksi kejujuran atas segala dosa dan kealfaan. “Sadar akan kekurangan diri dan untuk meperbaiki diri. Orang yang tidak pernah sadar akan kekurangan diri biasanya sulit diperbaiki,” ungkapnya.
Prof. Miftah menuturkan, manusia tidak bisa berbuat apa-apa tanpa adanya izin dan ridha dari Allah SWT.
“Ternyata apa pun yang dimiliki tidak berarti apabila Allah SWT tidak menurunkan hujan. Ilmu pengetahuan, harta kekayaan, pangkat dan kedudukan semuanya tidak lagi membahagiakan apabila Allah SWT tidak menurunkan hujan,” ujar Prof. Miftah.
Untuk itu Prof. Miftah mengajak agar terus meningkatkan kualitas shalat, memperbanyak zakat, membiasakan berinfak dan bersadaqah, meningkatkan dzikir dan wirid, serta selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT. ***