KKL Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba Ramu Kembangkan Desa Wisata Laksana

- 1 Desember 2023, 13:56 WIB
Sebanyak 71 mahasiswa dan 8 dosen pendamping Pembangunan Ekonomi Lokal, Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Islam Bandung melaksanakan kuliah kerja lapangan (KKL) di Desa Laksana dari tanggal 27 November 2023 – 02 Desember 2023.
Sebanyak 71 mahasiswa dan 8 dosen pendamping Pembangunan Ekonomi Lokal, Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Islam Bandung melaksanakan kuliah kerja lapangan (KKL) di Desa Laksana dari tanggal 27 November 2023 – 02 Desember 2023. /Istimewa /

BERITA KBB - Sebanyak 71 mahasiswa dan 8 dosen pendamping Pembangunan Ekonomi Lokal, Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Islam Bandung melaksanakan kuliah kerja lapangan (KKL) di Desa Laksana, Kabupaten Bandung, dari tanggal 27 November 2023 – 02 Desember 2023.

Kegiatan KKL diawali dengan kegiatan Rembuk Desa dengan mengusung tema “Identifikasi Penyamaan Persepsi dalam Pengelolaan Desa Wisata”.

Lebih lanjut mahasiswa melakukan pemetaan objek wisata di Dusun Sangkan, Dusun Garung, Dusun Pasir Uni dan Dusun Kamojang, serta membuat konten media sosial guna membantu branding objek wisata di setiap dusun yang ada di Desa Laksana. 

Baca Juga: Mahasiswanya Menggelapkan Uang, Ini Tanggapan Unisba

Temuan mahasiswa akan diramu dan menjadi masukan bagi desa dalam pengembangan Desa Wisata Laksana.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba Ima Amaliah, saat dihubungi pada Jumat, 1 Desember 2023.

"Harapannya potensi-potensi yang ada di dusun dapat dikembangkan sehingga kegiatan wisata di Desa Laksana tidak hanya sampai di Dusun Kamojang tetapi menjadi paket wisata ke dusun-dusun di Desa Laksana," katanya.

Baca Juga: Pengabdian Kepada Masyarakat, Dosen UPPM-FK Unisba Khitan Puluhan Anak di Kabupaten Bandung

Efeknya menurut Ima akan terjadi pemerataan keberdayaan Masyarakat, tidak hanya di Kawasan kawah kamojang tetapi juga ke dusun-dusun lainnya. 

Paket wisata Desa Laksana akan semakin seru karena saat ini di Desa Laksana sedang dikembangkan Kampung Sunda yang akan menjadi full attraction berikutnya di Desa Laksana.

"Oleh karena itu, untuk membangun ekosistem desa wisata Laksana perlu sinergi berkelanjutan antar semua pelaku kepentingan termasuk perguruan tinggi dan media," ujarnya.

Baca Juga: Unisba Kukuhkan Empat Guru Besar

Desa Laksana merupakan satu dari sepuluh desa tujuan wisata di Kabupaten Bandung. 

Di Desa Laksana ditemukan beragam objek wisata yang menjadi daya tarik pengunjung datang ke Desa Laksana.

Adapun ragam objek wisata yang dapat dinikmati oleh para wisatawan yaitu Kawah Kamojang yang sangat eksotis, karena wisatawan tidak hanya dapat menikmati semburan kawah di setiap sudut kawasan kawah tetapi juga spot-spot yang menarik bagi pengunjung diantaranya jembatan gantung yang cukup panjang dan menantang adrenalin, sauna alami yang bisa dinikmati secara gratis, pijat air panas serta semburan uap panas yang membentuk nada kereta api.

Baca Juga: Meminta Hujan Turun, Unisba Gelar Shalat Istisqa dan Doa Bersama

Selain kawah, di Desa Laksana juga ada agrowisata yang menjadi taman edukasi bagi para pengunjung terutama bagi orang tua yang ingin mengenalkan beragam sayuran serta cara bercocok tanam kepada putra putrinya serta kawasan ecopark, hutan pinus dan pemandian air panas.

Di samping wisata alam, di Desa Laksana juga dapat dinikmati wisata seni seperti Kesenian Karinding, terbangan, jimbe, keybord yang dipadukan dengan alat musik lainnya sehingga terpadu menjadi alunan musik yang sangat indah serta marawis yang dilantunkan dalam Bahasa Sunda.

"Namun demikian, Ima mengatakan bahwa potensi yang sangat luar biasa di Desa Laksana belum terkelola secara optimal dikarenakan masih adanya perbedaan persepsi diantara para pemangku kepentingan desa," kata Ima.

Baca Juga: Milad ke-65, Unisba Tingkatkan Kolaborasi Heptahelix

Dia mengatakan dari hasil rembuk desa yang dihadiri aparat desa, kepala dusun, perwakilan Kelompok Wanita Tani, Ketua Bumdes, LPM, Ketua Desa Wisata, Pelaku Usaha, Babinsa, Linmas dan Dosen Pendamping KKL teridentifikasi akar permasalahan dalam pengelolaan Desa Wisata Laksana selain masalah promosi juga masalah komunikasi, sosialisasi dan edukasi.

Terkait pemahaman para pemangku kepentingan tentang Desa Wisata sudah sangat baik, serta pihak-pihak yang harus terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata juga sudah teridentifikasi secara baik, serta upaya yang harus dilakukan dalam pengelolaan Desa Wisata sudah teridentifikasi baik.

Namun, para pemangku kepentingan mengaku belum paham arah dan pengembangan Desa Wisata Laksana di masa yang akan datang.

Baca Juga: Unisba Beri Penghargaan Kepada Bupati Kotabaru

Dengan kata lain, instrumen-instrumen kepariwisataan yang ada di Desa Laksana belum berpadu dan sinergi membentuk ekosistem pariwisata di Desa Laksana.

Oleh karena itu, Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba hadir untuk menjembatani masalah komunikasi diantara para pemangku kepentingan yang ada di Desa Laksana.

Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba memiliki fokus pada pembangunan ekonomi lokal dan keuangan Islam berkelanjutan.

Baca Juga: Gandeng UiTM Kedah Malaysia dan Uniku, FEB Unisba Gelar PKM Halal Natural Resource Based Tourism Education

"Oleh karena itu, untuk mewujudkan kompetensi mahasiswa di bidang Pembangunan Ekonomi Lokal, Prodi Ekonomi Pembangunan secara berkesinambungan membawa mahasiswa ke desa dalam bentuk guna melatih kepekaan mahasiswa untuk memotret potensi, memetakan permasalahan serta memberi solusi alternatif atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat desa," pungkas Ima.***

 

 

 

 

 

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah