BERITA KBB - Kualitas kesehatan lingkungan (kesling), baik sanitasi maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum harus terus ditingkatkan.
Selain dapat meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, peningkatan kesling dapat menekan pencemaran Sungai Citarum.
Berdasarkan data Direktorat Pengendalian Pencemaran Air Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 70,13 persen pencemaran air Sungai Citarum diakibat limbah domestik.
Baca Juga: Imbas Libur dan Mudik yang Bocor, Keterisian Rumah Sakit di Jabar Meningkat
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika mengatakan, kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai masyarakat, menjadi kunci peningkatan kualitas kesling di DAS Citarum.
"Masih banyak masyarakat buang sampah dan buat hajat di situ (aliran sungai) sehingga kualitas air menurun," kata Dewi dalam Workshop Kesehatan Lingkungan dalam rangka Mendukung Program Citarum Harum via konferensi video, Senin, 31 Mei 2021.
"Tugas kita semua bagaimana mengubah perilaku masyarakat di sepanjang sungai dapat berperilaku hidup sehat dan bersih," imbuhnya.
Kepala Seksi Kesling, Kesehatan Kerja, dan Olahraga, Dinkes Jabar, Yuntina Erdani menuturkan, dalam rangka mendukung program Citarum Harum, pihaknya fokus pada pengelolaan sanitasi dasar dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di mana output-nya adalah PHBS dan outcome-nya menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan.
Terdapat lima pilar dalam STBM, yakni menekan angka buang air besar (BAS) sembarangan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan di rumah dengan benar, mengelola sambah rumah tangga dengan aman dan benar, dan mengelola limbah cair di rumah tangga dengan benar.