80 Penyandang Disabilitas Ikuti Pembinaan Fisik, Mental, Sosial, dan Keterampilan

- 25 Februari 2022, 20:13 WIB
Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengapresiasi pelatihan yang digelar di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik Netra, Rungu Wicara dan Tubuh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengapresiasi pelatihan yang digelar di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik Netra, Rungu Wicara dan Tubuh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. /Humas Jabar/

BERITA KBB – Sebanyak 80 disabilitas mendapat pelatihan untuk bekerja. Kalangan disabilitas mendapatkan bimbingan sosial, mental, fisik, dan keterampilan khusus yang bermanfaat dalam pekerjaan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengapresiasi pelatihan yang digelar di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik Netra, Rungu Wicara dan Tubuh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

Apalagi pelatihan terselenggara berkat kolaborasi dengan PT PLN Persero melalui dana _corporate social responsibility_ (CSR).

Baca Juga: Baru 1 Persen Perusahaan di Jabar Libatkan Disabilitas jadi Pekerjanya, Pemprov Jabar Berikan Penghargaan

Menurutnya, Jabar menjadi salah satu provinsi yang paling banyak memperkerjakan penyandang disabilitas sebanyak 12 persen dari jumlah nasional penyandang disabilitas.

Pemda Provinsi Jabar bersama 27 kab/kota dan kolaborasi dengan berbagai pihak komitmen dan konsisten memberikan akses seluas mungkin bagi disabilitas untuk mengembangkan potensinya.

Sekda berpesan kepada instruksur agar jeli melihat potensi sesuai minat dan bakat peserta pelatihan. “Jangan dipaksakan semua anak-anak mempunyai minat yang sama. Saya yakin bahwa suatu saat teman-teman disabilitas di Jawa Barat banyak yang berprestasi,” imbuh Setiawan.

Baca Juga: Karya UMKM Disabilitas Ternate Tembus Mancanegara, Bantu Perekonomian Negara

Sekda juga menekankan agar instruktur dan pembimbing juga bisa menanamkan semangat kreativitas kepada peserta, terutama di sektor kerakyatan seperti UMKM. Tak lupa, pemda membantu untuk mempromosikan dan memasarkan produk yang dihasilkan disabilitas.

“Ekonomi kerakyatan bisa bertahan kuncinya kreativitas. Agar instruktur dan pembimbing bisa mengajarkan kreativitas lebih tinggi lagi (kepada peserta). Insyaallah bahwa penyandang disabilitas akan tetap bertahan,” tutur Setiawan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah