Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah naga.
Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan peradangan.
Studi menunjukkan bahwa diet tinggi antioksidan dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan artritis.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Optimis PTM Bisa Dilakukan
Buah naga mengandung beberapa jenis antioksidan kuat, termasuk:
- Vitamin C: Studi observasi telah menemukan korelasi antara asupan vitamin C dan risiko kanker. Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 120.852 orang mengaitkan asupan vitamin C yang lebih tinggi dengan tingkat kanker kepala dan leher yang lebih rendah.
- Betalains: Studi tabung reaksi menunjukkan betalains dapat memerangi stres oksidatif dan mungkin memiliki kemampuan untuk menekan sel kanker.
- Karotenoid: Beta-karoten dan likopen adalah pigmen tanaman yang memberi warna cerah pada buah naga. Diet kaya karotenoid telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker dan penyakit jantung.
Antioksidan bekerja paling baik saat dimakan secara alami dalam makanan, bukan dalam bentuk pil atau suplemen.
Faktanya, suplemen antioksidan mungkin memiliki efek berbahaya, dan meminumnya tanpa pengawasan medis tidak disarankan.
Di sisi lain, buah naga sangat dianjurkan.
3. Sarat dengan Serat