Network
4 Hal yang Mempengaruhi Perkembangan Otak Manusia
BERITA KBB - Otak adalah jaringan terpenting dalam hidup manusia. Hal ini karena organ yang terletak di kepala memiliki fungsi sebagai pemegang kendali atas tubuh.
Dalam perjalanan hidup, otak turut berkembang bersama organ tubuh lainnya. Namun ada beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan otak manusia.
Dilansir BERITA KBB dari laman frotiersin.org inilah 4 Hal yang mempengaruhi perkembangan otak manusia:
Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP Tayang 15 Desember 2021 di SCTV, Cinta Segi Empat di Korean Day
1. Proses pertumbuhan
Dalam pertumbuhan dari lahir hingga dewasa, otak manusia berkembang sesuai kebiasan dan kendali otak itu sendiri.
Kalau dalam bidang pekerjaan dengan menggunakan otak, maka
sebagian besar laki-laki terlihat lebih unggul dalam bidang proyek tugas. Sementara perempuan tentu dengan keunggulan multitaskingnya.
2. Pengaruh kimiawi
Karena pengaruh kimia, pada laki-laki membutuhkan cara khusus untuk melepaskan stres daripada perempuan.
3. Susunan fisiologi
Karena susunan fisiologi,
Laki-laki cenderung lebih menyukai motorik. Sementara perempuan lebih senang berdiskusi.
4. Aktivitas otak seseorang
Karena aktivitas seseorang berbanding lurus dengan perkembangan otak.
Baca Juga: Nikita Mirzani Ikut Berduka Atas Meninggalnya Laura Anna, Kehilangan Sosok Adik Perempuan
Pada perempuan cenderung suka mengingat memori secara emosional. Sedangkan laki-laki sebaliknya. Bahkan dalam lain waktu, pria bisa saja memutar arah.
Para ilmuwan menemukan 100 perebedaan gender di otak. Memahami perbedaan gender dalam prespektif neurologis.
Hal ini membuat kita mudah untuk memberikan apresiasi dalam tiap faktor kelebihan dari laki-laki maupun perempuan.
Terdapat beberapa hal negatif berupa kecenderungan dalam spesifik gender.
1. Perempuan lebih rentan mengalami depresi dan gangguan stress pasca trauma.
2. Laki-laki lebih cenderung untuk mengalami skizofrenia, disleksia, autisme, pecandu alkohol dan obat-obatan sejenis narkoba.
Kesimpulan : Otak perempuan memiliki aliran darah yang lebih besar pada Cingulate gyrus (bagian otak yang andil dalam merespon emosi yang akan ditentukan).
Menurut penelitian, budaya dan pola asuh sangat mempengaruhi perkembangan otak anak laki-laki dan otak anak perempuan.
Pada pertengahan abad ke-19, para peneliti dapat membedakan perempuan dan laki-laki hanya dengan melihat otaknya, meski penelitian terbaru menyebutkan bahwa otak secara fisik tidak ada perbedaan antara otak perempuan dan laki-laki.
Namun, menurut Ragini Verma, PhD dosen pada University Pennsylvania di Philadelphia, penelitian mereka menemukan adanya perbedaan signifikan antara sirkuit otak perempuan dan laki-laki, bahkan ketika mereka melakukan hal yang sama.
Pada tahun 2015, Tel Aviv University melakukan riset yang menarik dalam membandingkan otak laki-laki dan perempuan. Para peneliti melakukan riset terhadap 1400 orang pada lokasi gray matter di otak. Peneliti menyebutkan pola berpikir ini sebagai brain road maps.
Dari penelitian ini, cara kerja otak perempuan dan laki-laki ini disebut sebagai female end zone dan male end zone.
Minimnya konektivitas pada otak laki-laki membuat mereka kurang komunikatif. Dalam aktivitas otak, laki-laki lebih banyak menggunakan materi abu-abu. Hal ini juga yang membuat laki-laki lebih unggul dalam hal fokus.
Saat sinyal yang sama diproses berulang-ulang, jaringan saraf akan menjadi lebih kuat. Hal ini seperti seni keterampilan yang bisa diasah dengan metode pelatihan terus-menerus.
Jadi bisa saja perkembangan otak laki-laki dan perempuan akan menjadi sama, bahkan mulai serupa.
Hal ini sangat mungkin terjadi, jika anak laki-laki dan anak perempuan sedari mereka kecil diperlakukan sama.***
Sumber : frotiersin.org
Foto: Pixabay/ ElisaRiva/
Area lampiran
