Kolaborasi Kementerian Kesehatan Indonesia Dengan Jepang Untuk Mengembangkan Industri Farmasi

- 12 Oktober 2022, 22:55 WIB
Sekretaris jendral kementrian kesehatan, Kunta Wibawa
Sekretaris jendral kementrian kesehatan, Kunta Wibawa /Dok/Ida M

BERITA KBB- Kemenkes RI berkolaborasi dengan sejumlah mitra dari Jepang untuk mengembangkan industri farmasi dan alat kesehatan nasional.

“Kami mengundang mitra dari Jepang untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi farmasi dan alat kesehatan di Indonesia,” kata Sekjen Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin 10 Oktober 2022

Kunta mengatakan, kolaborasi itu diwujudkan dalam agenda Indonesia-Japan Pharmaceutical and Medical Device Business Forum di Osaka, Jepang, Kamis (6/10). Forum Bisnis Indonesia – Jepang itu dihadiri lebih dari 300 peserta secara luring dan daring, yang diinisiasi kerja sama KBRI Tokyo, KJRI Osaka, KADIN Komite Bilateral Indonesia – Jepang, Kementerian Perindustrian, IIPC Tokyo dan ITPC Osaka, serta beberapa mitra Jepang seperti METI Kansai, FPMAJ dan JETRO.

Baca Juga: Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung Raih Anugerah Layanan Investasi Tahun 2022

Menurut Kunta, upaya itu adalah salah satu strategi Indonesia dalam mewujudkan langkah penguatan arsitektur kesehatan global dalam Presidensi G20, terutama dalam performa dan ketahanan sistem kesehatan bagi pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Kolaborasi itu menyasar enam pilar Program Transformasi Kesehatan Nasional.

Salah satunya adalah platform digital kesehatan nasional (SatuSehat), dan pendekatan genomik (BGSi). "Sesuai dengan kebutuhan layanan kesehatan, baik di layanan primer maupun sekunder, berupa penguatan bioteknologi melalui penguasaan vektor virus, teknologi berbasis asam nukleat, protein rekombinan untuk memproduksi vaksin dan obat-obatan bagi masyarakat di dalam negeri," katanya.

Contoh dari produk yang dihasilkan berupa eritropoietin, insulin, antibodi monoklonal dan produk turunan plasma. Di bidang farmasi, Kemenkes mengembangkan produksi enam dari sepuluh Bahan Farmasi Aktif (API) secara lokal.

Baca Juga: ISCFE 2022: Kota Bandung Siap Kolaborasi Bangun Ekosistem Smart City

Kunta berharap kolaborasi dengan Jepang dapat meningkatkan eksplorasi lebih lanjut melalui transfer teknologi, hingga kolaborasi penelitian untuk dapat meningkatkan produksi alat kesehatan, bahan medis habis pakai di dalam negeri, dan manufaktur vaksin.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x