Mengungkap Cara Kucing Meluluhkan Manusia

- 4 Februari 2023, 06:49 WIB
Ilustrasi - Kucing lucu.(Pixabay)
Ilustrasi - Kucing lucu.(Pixabay) /

 

Berita KBB - Kapan hari saya dibuat iri dengan pendapatan seekor kucing, yang disebut-sebut sebagai kucing paling kaya di jagat kerajaan hewan, kekayaan mereka sampai-sampai mengalahkan Sri Mulyani, yang baru-baru ini disorot.

Salah satunya adalah Olivia Benson, kucing milik Taylor Swift yang memiliki pendapatan sebesar Rp1,5 triliun! Benar-benar fantastis!

Saya jelas iri, tapi saya tidak menampik jika Olivia Benson memang tampak lucu, imut, dan menyebalkan dalam satu waktu. Bisa dibilang saya satu di antara jutaan orang di muka bumi ini yang mengaku menjadi fans kucing.

Baca Juga: Jadwal Indosiar Sabtu 4 Februari 2023, Ada BRI Liga 1, Panggilan, Pintu Berkah Siang dan Rumble in the Bronx

Media sosial saya lekat dengan aksi kucing, seperti tagar #CatAllAroundTheWorld, #PencintaKucing, dan tagar-tagar lain tentang kucing. Orang-orang terdekat saya juga tak lupa membagikan video-video tingkah lucu kucing, demi itu kami semua dapat akur.

Saya sampai heran mengapa ada orang yang takut dan benci oleh hewan satu ini, tapi di sisi lain memikirkan mengapa saya mampu mencintai kucing, terpukau atau justru terpedaya oleh pesona mereka.

Satu waktu kucing saya Chiko—si oren yang cuek itu—secara sengaja mencakar wajah saya. Saya sempat mengancam tidak akan memberinya makan. Namun ketika ia mengeong, entah bagaimana ancaman itu dibuat sirna.

Maka sebetulnya ada apa dengan saya? Atau apakah betul sebenarnya kucing adalah sosok alien yang ingin mengambil alih dunia? Mereka seperti punya misi tertentu dan kemampuan khusus.

Maka beberapa hal ini nyatanya perlu disimak untuk mengungkap bucinnya kita terhadap kucing.

Kerajaan Kucing di Internet

Kucing nyatanya bukan satu-satunya makhluk dari kerajaan hewan yang berhasil memenangkan internet, ada pula anjing berikut perdebatan sengit yang ingin menyandingkannya dengan kucing.

Faktanya, banyak orang lebih menyukai anjing dibandingkan kucing. Tetapi menurut Buzzfeed, kesuksesan booming kucing di internet memiliki jalan yang spesial juga unik, postingan kucing paling populer mendapatkan traffic hampir empat kali lipat dari anjing dan menjadi yang paling banyak diklik. 

Gambar kucing juga memiliki daya tahan yang tak tertandingi, memang banyak artikel yang menjelaskan mengapa kucing berhasil memikat pengguna internet. Kebanyakan mengatakan jika, ya, kucing memberi efek psikologis positif terhadap pemiliknya.

Hewan berbulu itu mampu melepaskan stres dan menyuntikan kebahagiaan, candu, serta dampak positif lainnya.

Tetapi pertanyaannya, lagi-lagi adalah mengapa? Bagaimana kemampuan itu dilakukan seekor kucing? Yang meski mereka arogan, bertindak seperti raja juga semaunya, kita tetap bersedia mencintai mereka sepenuh hati. 

Bila dalam hubungan manusia, ini jelas sudah memasuki fase toxic

Rahasia Itu Ada pada Bulu!

Banyak pecinta kucing menyukai kegiatan mengelus bulu peliharaan mereka, itu disebut-sebut menjadi salah satu kegiatan yang mengasyikan.

Di samping itu, temuan pula menunjukkan bahwa “primata” secara naluriah sejatinya mencari dan membutuhkan kontak lembut yang menyenangkan, terutama dengan orang tua dan keluarga kita sendiri.

Karenanya, para peneliti berpendapat jika segala sesuatu yang berbulu dapat diasumsikan dengan rasa nyaman. Sebagaimana kita yang membutuhkan kontak lembut dan menenangkan; mendamba sensasi sentuhan di telapak tangan.

Kita berevolusi dari perawatan sosial sehingga mempengaruhi pandangan kita akan sesuatu yang berbulu, terutama kucing, anjing, angsa, hingga karpet yang mahal.

Inilah mengapa peliharaan berbulu direkatkan dengan rasa cinta, kenyamanan, penyelamat oleh psikolog.

Dalam jejaring jua akan Anda dapati kucing-kucing dengan motif bulu tertentu yang memiliki harga pasar tinggi. Tetapi pula ada kucing tanpa bulu yang mampu menarik minat masyarakat kita, seperti Raditya Dika.

Memang bukan hanya kucing yang berbulu, tikus pun berbulu. Namun, seperti sebelumnya. Budaya telah mencekram nilai-nilai dan merasuki pandangan-pandangan kita akan pemusnahan terhadap entitas tikus.

Baca Juga: Jadwal SCTV Sabtu 4 Februari 2023, Ada Rindu Bukan Rindu, Tajwid Cinta, FTV dan House of Mama Gigi

Fitur Kindchenschema atau Keimutan

Ahli biologi Austria, Konrad Lorenz, menemukan "kinderschema" atau skema anak, yang mendefinisikan karakter fisik dari apa yang kita anggap lucu. 

Konrad mendapati bahwa hewan-hewan lucu memiliki ciri-ciri yang sama dengan bayi, yang mengakses naluri pengasuhan dan perlindungan manusia.

Pada dasarnya, semakin banyak kualitas dan fitur yang dimiliki sesuatu sama dengan fitur bayi manusia, maka akan semakin lucu. Contohnya, bentuk mata dan kepala bayi yang besar secara tidak proporsional memiliki kesamaan dengan anak kucing.

Penjelasan itu akhirnya menjawab mengapa sering kali saya melihat Chiko sebagai sosok murni tak berdosa, bahkan meski ia tega melukai saya.

Kita tampaknya tanpa sadar telah menilai mereka sebagai sosok yang tidak berdaya, seperti memandang sosok bayi. Mungkin akan ada perasaan tidak tega, hingga kekhawatiran apakah mereka dapat hidup tanpa kita?

Saya sampai rela mengorbankan waktu berlibur supaya saya dapat memelihara kucing saya. Saya mungkin terdengar heboh seperti halnya yang diungkapkan oleh orang tua saya. Namun lebih dari fakta-fakta di atas, tampaknya kucing memang memiliki keterampilan untuk meluluhkan ego kita.

Kucing Dapat Menerima Cinta

Banyak sekali unggahan di media sosial yang menyebutkan jika kucing adalah teman sejati kala puluhan teman anda telah pergi. Mereka disebut sebagai makhluk yang mengerti dan bersimpati. Tetapi ternyata, ya! Jika Anda perhatikan, mereka akan senang untuk disentuh dan diusap, meski beberapa mungkin super-duper galak.

Tapi dengan cara demikian Anda kemudian akan merasa tersanjung. Sikap dapat menerima cinta ini boleh jadi satu dari kemampuan kucing dan alasan mengapa orang-orang merasa terlena meski ia telah berperilaku bar-bar.

Sampai pada stigma yang dilekatkan pada kucing, “Kucing sebetulnya memilih budaknya”. Mereka anak bulu, adalah sejatinya tuan kita. Karena kita sontak luluh tatkala mendengar dengkuran mereka atau kala mereka memperlihatkan perut buncitnya.

Terlepas dari seberapa banyak pecinta kucing dan anjing di luar sana, atau alasan mengapa seseorang memilih hewan peliharaannya, semua sepertinya kembali kepada keadaan psikologi seseorang.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x