Pilu, Suara Hati Anak-anak Palestina yang Rumahnya Dihancurkan Israel: Merasa Ditinggalkan Dunia

- 29 Juni 2021, 16:57 WIB
Ilustrasi. Anak-anak Palestina mengalami dampak psikologis atas konflik Palestina dan Israel.
Ilustrasi. Anak-anak Palestina mengalami dampak psikologis atas konflik Palestina dan Israel. /Reuters/Mohammed Salem

BERITA KBB- Konflik di tanah Palestina tampaknya belum mereda hingga hari ini. Masih ingat beberapa waktu lalu, perang sengit antara Palestina dan Israel hingga menyebabkan ratusan orang tewas, serta banyak rumah penduduk yang hancur.

Bukan hanya orang dewasa yang merasakan pilu ditinggalkan keluarga akibat serangan rudal ini, anak-anak Palestina pun demikian.

Empat dari lima anak di wilayah Tepi Barat yang diduduki, serta Yerussalem Timur, di mana rumah-rumah telah hancur oleh serangan Israel mengungkapkan kehilangan kepercayaan bahwa tidak ada yang dapat membantu mereka.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Konflik dengan Israel Pengaruhi Psikologis Anak-anak Palestina: Takut Bicarakan Masa Depan

Bukan hanya itu saja, bersadasarkan laporan Save the Children, anak-anak itu bahkan merasa ditinggalkan oleh dunia. 

Laporan terbaru meyebutkan pada hari Senin para warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerussalem Timur diusir.

Mereka dipaksa untuk memberikan jalan bagi pemukim Israel yang hendak menempati wilayah tersebut, sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung Israel.

Baca Juga: Puzzle Pembunuh Roy Telah Lengkap Aldebaran, Andin dan Papa Surya Pastikan Elsa Pelakunya, Ikatan Cinta Selasa

Dalam sebuah laporan berjudul “Harapan di Bawah Reruntuhan: Dampak Kebijakan Penghancuran Rumah Penduduk Israel terhadap Anak-anak Palestina dan Keluarganya” menyebutkan sebanyak 217 keluarga Palestina di Tepi Barat dan Yerussalem Timur rumahnya telah dihancurkan oleh otoritas Israel.

Halaman:

Editor: Asep Budiman

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah